426 Burung endemik Kalimantan gagal diselundupkan ke Sulawesi dan Jawa
Merdeka.com - Petugas stasiun karantina pertanian kelas I Samarinda menggagalkan penyelundupan 426 burung endemik Kalimantan, tujuan Sulawesi dan Jawa. Seorang warga Samarinda, ZM (40), diamankan di kantor BKSDA Kalimantan Timur.
Ratusan burung itu diamankan dan disita petugas karantina, Rabu (16/11) kemarin, dari atas kapal Queen Soya sekira pukul 13.30 Wita. Sedianya kapal itu akan berlayar menuju Parepare, Sulawesi Selatan. Upaya penyitaan sempat berjalan alot, lantaran tidak ada yang mengakui kepemilikan ratusan burung itu.
Sebelumnya, petugas mengendus adanya pengiriman ratusan burung menumpang kapal Queen Soya. Setelah diselidiki, dan dipastikan burung itu ada di atas kapal, petugas karantina melakukan penindakan.
34 Kotak berisi 426 burung antara lain seperti 112 ekor burung beo, 240 ekor burung jalak, 60 ekor burung cedet, serta 14 ekor burung kacer.
"Burung-burung ini adalah burung endemik Kalimantan, diangkut tanpa dokumen resmi yang menyertai," kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Agus Sugiyono, dalam keterangan resmi dia di kantor BKSDA Kalimantan Timur Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (16/11).
Di atas kapal, sempat tidak ada yang mengakui kepemilikan ratusan burung itu. Setelah melakukan pendekatan persuasif, akhirnya 34 kotak burung itu diturunkan dari kapal. "Setelah diturunkan, baru ada yang mengaku itu miliknya. ZM, warga pemilik burung itu, kita amankan, dan kita langsung koordinasi dengan BKSDA Kaltim," ujar Agus.
"Mengacu pasal 6 Undang-undang No 16 Tahun 1992 tentang Karantina, pengiriman hewan harus melalui karantina. Pengiriman ini sudah kita intai berkali-kali, dan setelah ada di atas kapal, baru bisa kita tindak," tambah Agus.
ZM berikut dengan 34 kotak berisi bermacam burung itu, diserahkan ke BKSDA Kaltim, untuk proses hukum lebih lanjut.
"Kita lakukan penyidikan terhadap ZM dan tertuang dalam BAP sampai jam 2 pagi tadi. ZM ini ternyata pengumpul burung di Samarinda, dan memang akan dikirim ke Sulawesi kemudian Jawa," kata Koordinator Satgas Pengamanan Hutan BKSDA Kaltim Suryadi, di kesempatan yang sama.
"Karena rawan mati, dalam waktu dekat akan segera dilepasliarkan. Yang jelas tidak akan menghentikan proses hukumnya. Karena dari penyidikan juga terungkap, pengiriman kali ini adalah yang ketiga kalinya dan paling banyak. Tapi kali ini gagal," ungkap Suryadi.
ZM kini mendekam di sel BKSDA Kaltim. Dia dijerat pasal 50 ayat 3 huruf m junto pasal 78 ayat 12 Undang-undang No 41 Tentang Kehutanan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBenda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan
Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaTiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaDua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca Selengkapnya