Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

426 Burung endemik Kalimantan gagal diselundupkan ke Sulawesi dan Jawa

426 Burung endemik Kalimantan gagal diselundupkan ke Sulawesi dan Jawa Penyelundupan burung ke Sulawesi dan Jawa digagalkan. ©2017 merdeka.com/nur aditya

Merdeka.com - Petugas stasiun karantina pertanian kelas I Samarinda menggagalkan penyelundupan 426 burung endemik Kalimantan, tujuan Sulawesi dan Jawa. Seorang warga Samarinda, ZM (40), diamankan di kantor BKSDA Kalimantan Timur.

Ratusan burung itu diamankan dan disita petugas karantina, Rabu (16/11) kemarin, dari atas kapal Queen Soya sekira pukul 13.30 Wita. Sedianya kapal itu akan berlayar menuju Parepare, Sulawesi Selatan. Upaya penyitaan sempat berjalan alot, lantaran tidak ada yang mengakui kepemilikan ratusan burung itu.

Sebelumnya, petugas mengendus adanya pengiriman ratusan burung menumpang kapal Queen Soya. Setelah diselidiki, dan dipastikan burung itu ada di atas kapal, petugas karantina melakukan penindakan.

34 Kotak berisi 426 burung antara lain seperti 112 ekor burung beo, 240 ekor burung jalak, 60 ekor burung cedet, serta 14 ekor burung kacer.

"Burung-burung ini adalah burung endemik Kalimantan, diangkut tanpa dokumen resmi yang menyertai," kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Agus Sugiyono, dalam keterangan resmi dia di kantor BKSDA Kalimantan Timur Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (16/11).

Di atas kapal, sempat tidak ada yang mengakui kepemilikan ratusan burung itu. Setelah melakukan pendekatan persuasif, akhirnya 34 kotak burung itu diturunkan dari kapal. "Setelah diturunkan, baru ada yang mengaku itu miliknya. ZM, warga pemilik burung itu, kita amankan, dan kita langsung koordinasi dengan BKSDA Kaltim," ujar Agus.

"Mengacu pasal 6 Undang-undang No 16 Tahun 1992 tentang Karantina, pengiriman hewan harus melalui karantina. Pengiriman ini sudah kita intai berkali-kali, dan setelah ada di atas kapal, baru bisa kita tindak," tambah Agus.

ZM berikut dengan 34 kotak berisi bermacam burung itu, diserahkan ke BKSDA Kaltim, untuk proses hukum lebih lanjut.

"Kita lakukan penyidikan terhadap ZM dan tertuang dalam BAP sampai jam 2 pagi tadi. ZM ini ternyata pengumpul burung di Samarinda, dan memang akan dikirim ke Sulawesi kemudian Jawa," kata Koordinator Satgas Pengamanan Hutan BKSDA Kaltim Suryadi, di kesempatan yang sama.

"Karena rawan mati, dalam waktu dekat akan segera dilepasliarkan. Yang jelas tidak akan menghentikan proses hukumnya. Karena dari penyidikan juga terungkap, pengiriman kali ini adalah yang ketiga kalinya dan paling banyak. Tapi kali ini gagal," ungkap Suryadi.

ZM kini mendekam di sel BKSDA Kaltim. Dia dijerat pasal 50 ayat 3 huruf m junto pasal 78 ayat 12 Undang-undang No 41 Tentang Kehutanan.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Benda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao

Benda Menyerupai Bangkai Kapal Berisi Ratusan Kitab Suci Berbahasa Somali Ditemukan di Rote Ndao

Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal

Baca Selengkapnya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya