Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

40.000 TKI overstayers ingin pulang ke Indonesia

40.000 TKI overstayers ingin pulang ke Indonesia TKI. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sebanyak 40.000 tenaga kerja Indonesia yang melanggar izin tinggal (overstayers) ingin pulang ke Tanah Air. Demikian diungkapkan Penasihat dan Pengawas Tim Sukarelawan Pemantau Amnesti Arab Saudi Syech Razie Ali Maula Dawilah.

"Jadi, tidak benar pernyataan dari pejabat Kementerian Luar Negeri RI bahwa hanya 715 TKI overstayers saja yang ingin pulang ke Indonesia menggunakan pesawat haji," kata Razie di Semarang, Selasa (22/10), ketika menanggapi pernyataan Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Tatang S. Razak.

Seperti diberitakan Antara, Razie mengemukakan hal itu terkait dengan pemberitaan bahwa Kemlu RI berupaya memulangkan ribuan TKI overstayers dari Arab Saudi menggunakan pesawat haji. Namun, dari 7.100 kursi yang disediakan hanya 715 orang saja mengambil kesempatan pulang.

"Pengetahuan Bapak Tatang tentang kondisi riil yang dialami oleh TKI overstayer memang tinggi. Akan tetapi, analisis yang tidak berdasar ini sangat kami sayangkan," ucapnya.

Ia lantas menjelaskan latar belakang kenapa hanya 715 TKI overstayers yang menggunakan pesawat haji, antara lain proses amnesti yang sangat rumit membuat sebagian besar TKI overstayers bolak-balik untuk mengurus dokumen keimigrasian.

Di lain pihak, kata Razie, petugas Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) seharusnya membantu TKI di Imigrasi (Jawazat) Saudi secara penuh. Namun, karena bersamaan dengan musim haji, mereka saat ini sedang sibuk mengurus hal yang berkaitan dengan jamaah haji.

"Mereka tidak membantu TKI secara penuh, sementara pihak Imigrasi Saudi hanya menerima dokumen jika pihak KJRI ada di sana," kata Razie.

Setelah pemulangan TKI overstayers kloter pertama, menurut dia, beredar informasi bahwa TKI overstayers yang menggunakan pesawat haji, bukan hanya di-blacklist oleh Pemerintah Arab Saudi, melainkan mereka juga melakukan sidik jari sesampainya di Jakarta. Mereka pun di-blacklist untuk menjadi TKI.

Karena alasan itulah, lanjut Razie, sebagian dari mereka yang sudah berhasil mendapatkan exit permit memilih untuk pulang secara mandiri dengan membayar biaya sekitar USD 350 sampai 400.

Lagi pula, kata Razie, TKI overstayers tidak gratis naik pesawat haji. Mereka harus bayar 200 dolar AS atau setara 702 riyal Saudi.

"Ucapan yang selalu saya terima dari aduan mereka, 'mending bayar tiket 1.500 riyal Saudi asal tidak disidik jari dan tidak dicekal oleh negara sendiri. Kami punya tanggung jawab keluarga, kalau saya dicekal tidak bisa keluar negeri, mereka saya biayai dari mana?'," kata Razie.

Diakui oleh Razie bahwa pesawat haji memang efisien, tetapi efisiensi itu dapat dirasakan jika pengurusan exit permit tidak bermasalah seperti saat ini. Dari alasan-alasan itulah yang membuat sedikitnya jumlah TKI overstayers yang menggunakan penerbangan haji.

"Kami berharap pemerintah pusat bisa memikirkan metode pengurusan exit permit bagi para TKI overstayers karena sebenarnya yang paling memberatkan mereka adalah pengurusan dokumen keimigrasian. Dalam proses itu, banyak dari mereka yang harus membayar calo dengan biaya beribu-ribu riyal," ungkapnya.

Di sisi lain, dia juga meminta KJRI membekali para TKI overstayers dengan surat keterangan dari KJRI dalam bahasa Arab bahwa paspor mereka berada di KJRI. Dengan surat ini setidaknya para TKI overstayers punya dasar untuk menjawab pertanyaan pihak Imigrasi Saudi yang selalu meminta paspor lama yang asli dan menolak fotokopi, apalagi nomor paspor saja.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirjen Imigrasi Soroti Masalah Overstay PMI hingga Puji Kinerja BP2MI

Dirjen Imigrasi Soroti Masalah Overstay PMI hingga Puji Kinerja BP2MI

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani kembali lepas Pekerja Migran Indonesia yang akan terbang berangkat ke Korea, Jerman, dan Taiwan.

Baca Selengkapnya
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi

Turis Asing Masuk Indonesia 11,6 Juta di Tahun 2023, Masih di Bawah Pra Pandemi

Jumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kembali Digelar, Bali & Beyond Travel Fair 2024 Targetkan Transaksi hingga Rp8,1 Triliun

Kembali Digelar, Bali & Beyond Travel Fair 2024 Targetkan Transaksi hingga Rp8,1 Triliun

Target itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Tabrakan Kereta di Bandung, Kondisi Masinis Masih Terjepit

Tabrakan Kereta di Bandung, Kondisi Masinis Masih Terjepit

Polisi hingga kini masih terus melakukan proses evakuasi terkait tabrakan kereta.

Baca Selengkapnya
Emak-Emak di Malang Coba Selundupkan Puluhan Orang jadi Pekerja Migran

Emak-Emak di Malang Coba Selundupkan Puluhan Orang jadi Pekerja Migran

Tersangka diduga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PJTKI yang sementara dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh

Jokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh

Pembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.

Baca Selengkapnya
TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN

TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN

Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.

Baca Selengkapnya