Merdeka.com - Polres Bogor menangkap 40 orang tersangka penyalahgunaan dan pengedar narkotika. Puluhan orang itu ditangkap dalam dua pekan pelaksanaan Operasi Antik Lodaya di Kabupaten Bogor.

Wakapolres Bogor Kompol Wisnu Perdana Putra mengatakan, Operasi Antik Lodaya digelar pada 16-25 November 2022 bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor.

"Dari 40 tersangka itu kami ungkap 31 kasus penyalahgunaan dan pengedaran narkoba. Baik sabu, ganja maupun tembakau sintetis," kata Wisnu di Mapolres Bogor, Jumat (2/12).

Petugas gabungan menemukan sejumlah modus yang dilakukan para tersangka dalam bertransaksi narkoba, mulai dari sistem tempel, cash on delivery (COD), hingga melalui media sosial. Adapun jaringan pengedaran yang dibongkar meliputi Cibinong, Parung, Parung panjang, sampai dengan Rumpin dan Cibungbulang.

"Total narkoba yang kami amankan yakni sabu sebanyak 87,78 gram, ganja 21,97 gram, dan tembakau sintetis 428, 19 gram," ungkap Wisnu.

Terancam 13 Tahun Penjara

Tiga di antara 40 tersangka yang diamankan adalah perempuan. Bahkan di antara mereka, ditemukan barang bukti air softgun.

"Para tersangka dikenakan berbagai macam pasal, mulai dari Pasal 114 ayat (1) dan (2), Pasal 112 ayat (1) dan (2) maupun Pasal 111, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 13 penjara. Denda paling sedikit 800 juta dan maksimal Rp8 miliiar," jelas Wisnu.

Di tempat yang sama, Kepala BNNK Kabupaten Bogor AKBP Renny Puspita menyampaikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres Bogor dan unsur pemerintahan untuk menindak pengedaran narkoba di wilayah Kabupaten Bogor.

"Kami akan selalu terdepan bersama pihak kepolisian akan mengupas tuntas penyebaran narkotika," tegasnya.