4 Skenario Lonjakan Kasus Aktif Covid-19 Dampak Libur Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan skenario lonjakan kasus aktif Covid-19 dampak libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Skenario ini memperhitungkan variabel vaksinasi, mobilitas, kepatuhan protokol kesehatan, hingga varian baru Covid-19.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, ada empat skenario kenaikan kasus aktif setelah libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Pertama, jika herd immunity terbentuk atau cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 70 persen pada Desember 2021, mobilitas terjaga, dan tidak ada varian baru, maka kasus aktif Covid-19 terus menurun.
"Ini kondisi yang paling ideal, kasus aktif terus menurun," katanya dalam talkshow Analisis Gelombang ke-3 Covid-19 di Indonesia, Senin (29/11).
Skenario kedua, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas meningkat, dan kepatuhan protokol kesehatan cukup baik, maka kasus aktif Covid-19 akan meningkat hingga 70.000.
Ketiga, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas tinggi, dan kepatuhan protokol kesehatan rendah, maka kasus aktif Covid-19 bisa melonjak hingga 260.000.
Skenario keempat, jika herd immunity belum terbentuk, mobilitas tinggi, kepatuhan protokol kesehatan rendah, dan muncul varian baru lebih menular sekitar 40 hingga 50 persen, maka kasus aktif melonjak hingga 400.000.
"Pada skenario ini, puncak kasus aktif tidak setinggi gelombang kedua karena vaksinasi sudah jauh lebih luas cakupannya dibandingkan libur Idulfitri lalu. Jadi kalau sekarang naik, tapi mungkin kisarannya hanya di 400.000 saja," jelasnya.
Dewi menjelaskan, skenario lonjakan kasus aktif Covid-19 ini dibuat sebelum varian Omicron terdeteksi di Afrika Selatan. Data sementara, Omicron 500 kali lebih menular daripada varian lain.
Dia juga memaparkan kondisi mobilitas dan kepatuhan protokol kesehatan terkini. Mobilitas pada transportasi kereta api tercatat meningkat lima kali lipat dibanding Juli 2021. Sedangkan pada transportasi udara meningkat hingga 350 persen.
Di saat bersamaan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menurun. Dalam dua pekan terakhir, kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker dan menjaga jarak konsisten menurun.
Lokasi kerumunan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan rendah ialah restoran atau kedai, tempat wisata, pemukiman, dan tempat ibadah. Menurut Dewi, untuk mencegah lonjakan tajam kasus aktif Covid-19 dampak libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah bisa mengambil sejumlah langkah.
Seperti mengejar vaksinasi dosis lengkap hingga 70 persen, membatasi mobilitas dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan, dan menutup pintu kedatangan bagi pelaku perjalanan internasional dari negara yang mendeteksi varian Omicron.
"Ini semua untuk menghindari penyebaran dari varian yang ada," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca Selengkapnya