Merdeka.com - Di samping kekuatan darat dan laut, angkatan udara juga memiliki peran penting dalam hasil akhir dari sebuah pertempuran. Lewat udara, militer sebuah negara bisa menjangkau area yang sulit ditembus pasukan darat, entah akibat medan yang sulit dilalui atau kuatnya perlawanan dari musuh.
Sejak Perang Dunia Pertama, keberadaan angkatan udara banyak menyumbangkan hasil gemilang dalam menggebuk perlawanan musuh. Rentetan tembakan dari udara membuat lawan ketar ketir, pasukan darat pun bisa meraih kemenangan dengan mudah tanpa harus mengorbankan banyak nyawa.
Amerika Serikat, Singapura bahkan Indonesia terus berupaya memperbaharui armada udaranya masing-masing, dengan membeli teknologi terbaru. TNI AU sendiri sudah mengincar Sukhoi Su-35 dari Rusia, Malaysia sedang melirik Eurofighter untuk memperkuat pertahanan udaranya.
Di upaya pembelian besar-besaran, rupanya masih ada beberapa Angkatan Udara di Asia Tenggara yang tak memiliki pesawat tempur. Mirisnya, pesawat-pesawat yang dimiliki usianya sudah cukup tua, dan kebanyakan dipakai untuk transportasi.
Berikut beberapa negara di Asia Tenggara dengan kekuatan udara terlemah yang dirangkum merdeka.com:
Angkatan Udara Laos baru terbentuk tahun 1976. Perang Vietnam membuat negara ini pernah memiliki armada besar, berkat bantuan yang diberikan Amerika Serikat, demi mencegah menyeberangnya tentara Viet Cong masuk dari negaranya.
Sayangnya, minimnya suku cadang dan perawatan membuat banyak pesawat tempur seperti T-6, T-28, dan AC-47 terpaksa dipensiunkan. Negara ini masih mengoperasikan satu unit pesawat uzur, yakni Antonov An-26 sebagai sarana transportasi.
Sama halnya dengan tetangganya Kamboja, Laos tak memiliki satu pun pesawat tempur. Kebanyakan pesawat yang dimiliki dipakai untuk transportasi dan kepentingan VIP, serta sejumlah helikopter.
Pesawat terbaru yang dimiliki adalah dua unit Xian MA60 buatan China. Ada 16 unit helikopter yang dimiliki Laos, yakni 4 unit Bell UH-1, 4 unit Harbin Z-9, 3 unit Mil Mi-17, 1 unit Mil Mi-26 dan 2 unit Kamov Ka-27.
Tidak diketahui berapa jumlah personel yang dimiliki AU Laos. Berdasarkan globalfirepower.com, kekuatan militernya berada di urutan ke-121 dari 126 negara.
Advertisement
Berdiri sejak 1953, AU Kerajaan Kamboja telah mempekerjakan 2.500 personel. Sama halnya dengan Brunei, negara ini tidak mengoperasikan satupun pesawat tempur, mereka hanya mengoperasikan pesawat untuk keperluan transportasi udara.
Beberapa jenis pesawat yang dioperasikan masih terhitung baru, di antaranya 1 unit Airbus A320, 1 unit Xian MA60, dan 1 unit Harbin Y-12. Meski begitu, Kamboja masih mengoperasikan satu unit pesawat buatan tahun 1965, yakni Britten-Norman BN-2.
Kamboja juga mengoperasikan sejumlah helikopter, yakni 5 unit Mil Mi-17. 2 unit Mil Mi-26, 11 unit Harbin Z-9, 1 unit Eurocopter AS350, dan 1 unit Eurocopter AS355. Seluruhnya dipakai untuk kepentingan VIP dan transportasi.
Tidak tercatat berapa personel yang mengabdi di AU Kamboja. Berdasarkan globalfirepower.com, kekuatan militernya berada di urutan ke-88 dari 126 negara.
Sejak berpisah dari Indonesia, Timor Leste langsung membentuk Angkatan Darat sebagai alat pertahanan utama. Menyusul kemudian dibangunnya Angkatan Laut.
Sayangnya, hingga kini negara tersebut belum membangun kekuatan udaranya sendiri. Sebagian besar pesawat masih dioperasikan sendiri oleh Angkatan Darat Timor Leste.
Jumlah pasukan yang dimiliki negara ini sebanyak 1.250 personel. Timor Leste sendiri diketahui memiliki 2 bandar udara yang beraspal, 4 bandar udara tidak beraspal, serta 8 heliport.
Advertisement
Angkatan Udara Kerajaan Brunei baru dibentuk pada 1966, sebelumnya melebur di dalam Resimen Kerajaan Brunei Malay. Tugas pertamanya adalah mengantar dokter ke area terpencil dengan menggunakan helikopter Sikorsky S-55.
Meski telah memiliki lima skadron dan satu pasukan payung, namun belum memiliki jet tempur. Untuk memperkuat kekuatannya, Brunei telah memesan 8 unit T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Sebagian besar armadanya merupakan helikopter, kebanyakan dipakai sebagai media transportasi udara.
Pesawat dimiliki Brunei adalah satu unit N-235 buatan IPTN. AU Brunei juga mengoperasikan tiga jenis helikopter, yakni 1 unit Bell 214ST, 5 unit Bo 105 dan 12 unit UH-60. Jika dibutuhkan Bo 105 yang merupakan buatan Jerman itu bisa dipersenjatai dengan roket atau senapan mesin.
Sementara, untuk berlatih personel AU Brunei menggunakan 4 unit PC-7 dan 3 unit Bell 206. Saat ini, mereka juga tengah memesan 12 unit KT-1 buatan Korea Selatan.
 [tyo]
Baca juga:
Mengintip perakitan kendaraan tempur militer Ukraina
Ngeri, China kembangkan rudal cerdas berjuluk 'drone maut'!
Aksi tempur militer Taiwan kepung pulau di Pingtung
Jepang unjuk kebolehan dalam latihan militer tahunan
Kasad Tak Tolerir Prajurit TNI Terlibat Kasus Kerangkeng Manusia di Langkat
Sekitar 6 Menit yang laluPenjelasan Lengkap Mahfud MD TNI-Polri Aktif Bisa Jadi Pj Kepala Daerah
Sekitar 19 Menit yang laluJemaah Haji 2022 Lebih Sedikit, Kemenag Harap Indeks Kepuasan Naik Tahun Ini
Sekitar 21 Menit yang lalu5.000 Keluarga Masih Terdampak Banjir Rob di Semarang
Sekitar 24 Menit yang laluJokowi: Indonesia Rawan Bencana, Rata-Rata Terjadi 500 Kali Gempa dalam Sebulan
Sekitar 47 Menit yang laluGantikan Pratikno, Ma'ruf Amien Jadi Saksi Pernikahan Adik Jokowi
Sekitar 50 Menit yang laluPersonel Polres Jakut Gagalkan Upaya Bunuh Diri Remaja di Atas JPO
Sekitar 50 Menit yang laluSakit Setelah Ditahan Polisi, Gary Iskak Dilarikan ke Rumah Sakit
Sekitar 52 Menit yang laluKapolda Bali: PBB Jadikan Polri Contoh Pengamanan Kegiatan Internasional
Sekitar 1 Jam yang laluKejagung Turun Tangan, Viral Video Jaksa di Sumsel Asyik Nyawer
Sekitar 1 Jam yang laluJelang Libur, Kawasan Puncak Bogor Berlakukan Ganjil Genap
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi Tawarkan Empat Konsep Hadapi Bencana kepada Dunia
Sekitar 1 Jam yang laluProgram Minyak Goreng Curah Bersubsidi Berakhir 31 Mei 2022
Sekitar 2 Jam yang laluLuhut akan Audit Seluruh Perusahaan Sawit Mulai Awal Juni 2022
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Cerita Luhut Dapat Tugas Baru Diminta Mendadak Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 3 Jam yang laluDitunjuk Urus Minyak Goreng, Luhut: Saya Hanya Bantu, Insyaallah Beres
Sekitar 14 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 16 Jam yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 18 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 3 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 3 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 20 Jam yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 21 Jam yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 22 Jam yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Covid-19 Mereda, Klaim Asuransi BRI Life Turun 20 Persen
Sekitar 8 Menit yang laluVIDEO: Jokowi Hapus Aturan PPKM? Ini Penjelasan Menko Muhadjir
Sekitar 16 Menit yang laluJemaah Haji 2022 Lebih Sedikit, Kemenag Harap Indeks Kepuasan Naik Tahun Ini
Sekitar 27 Menit yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 4 Jam yang laluMenko PMK: Kasus Covid-19 Tak Naik Signifikan Usai Mudik Lebaran 2022
Sekitar 21 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami