4 Keteladanan Bripka Seladi yang patut ditiru polisi lain
Merdeka.com - Sosok polisi jujur zaman sekarang mungkin pantas disematkan kepada Bripka Seladi, anggota Polantas Polres Malang. Hidupnya jauh dari kemewahan. Bahkan kerjaannya di luar kepolisian merupakan pemulung.
Memasuki usia 58 tahun, tidak membuat Bripka Seladi membanggakan diri setinggi langit. Dia tetap menjadi sosok polisi apa adanya. Meskipun telah diganjar pelbagai penghargaan, termasuk dari Kapolri.
Selama menjalani tugasnya sebagai abdi negara, Bripka Seladi ogah neko-neko. Mengayomi masyarakat menjadi tujuannya. Sebab, dia merasa tugas utama polisi harus mengayomi bukan bertindak arogan.
Penghargaan tidak hanya dari institusinya. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat juga bangga melihat kerja kerasnya. Ketua DPR Ade Komarudin bahkan menyisihkan gaji sebagai wakil rakyat untuk Seladi.
Bripka Seladi mungkin salah satu sosok polisi jujur di Indonesia. Banyak hal patut ditiru para personel polisi dari sikapnya.
Berikut keteladanan Bripkda Seladi harus ditiru para polisi, Kamis (11/8):
Ogah hidup curang
Kejujuran dan kerja keras adalah sebuah pilihan yang harus dipertahankan. Siapa pun dan di manapun, orang bisa melakukannya, tergantung masing-masing. Bripka Seladi, salah satu pribadi yang memegang erat pendapat itu, kendati semuanya tidak mudah dilakukannya."Dunia hanya menyediakan dua pilihan kok, jujur dan tidak jujur. Malas atau kerja keras, baik atau buruk, semua berpasang-pasang, tergantung kitanya saja," kata Seladi, di gudang sampahnya di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Kamis (18/5) lalu.Seladi (57), sehari-hari bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Kota Malang. Setiap pagi berkantor di Satpas Polresta Malang menguji masyarakat yang mengurus SIM.Di sela waktunya, Seladi memanfaatkan memulung untuk penghasilan tambahan. Setiap pulang kantor, sekitar pukul 16.00 WIB, langsung menuju tempat pengumpulan sampahnya.
Bersikap rendah hati
Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Kota Malang Bripka Seladi menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berupa Tanda Kehormatan. Penghargaan diserahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji saat memimpin upacara HUT ke-70 Polri/Bhayangkara di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (1/7) lalu.Setelah mengikuti upacara, Seladi yang juga berprofesi sebagai pemulung sampah itu mengaku bangga dan bersyukur menjadi polisi. Menurutnya, polisi sekarang sudah lebih maju sesuai harapan pimpinan Polri."Saya bukan contoh dan juga bukan guru, tapi saya hanya mengajak kita untuk tidak menyimpang dari harapan pimpinan Polri yakni menjadi polisi yang jujur, disiplin, melayani masyarakat tanpa pamrih, tidak arogan, dan dekat dengan masyarakat," katanya.
Mengayomi bukan arogan
Bripka Seladi, anggota Polantas Polres Malang Kota yang juga seorang pemulung mendapat penghargaan dari Kapolri di Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-70. Menurut Seladi, menjadi polisi itu harus mengayomi masyarakat bukan arogan."Mengayomi, melayani, tidak arogan, tidak sombong, sapa senyum kepada masyarakat. Karena itu yang penting, saat kita semua berada di tengah masyarakat menjadi seorang polisi," kata Seladi di sela usai upacara HUT Bhayangkara ke-70 di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (1/7) lalu.
Senang berbagi
Bripka Seladi yang dikenal sebagai sosok polisi jujur berada bersama teman-teman seprofesinya. Hari itu, Minggu (7/8), dia sengaja mengundang teman-temannya di di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan Lowokdoro, Kecamatan Sukun, Kota Malang sekaligus tempat mereka berkumpul dan mencari nafkah.Anggota Polantas Polres Malang itu sengaja mengundang para pemulung untuk berbagi kenikmatan. Ia berniat membagikan uang pemberian dari dua anggota DPR RI yang diterimanya. Uang itu sebagian sengaja dibagikan secara merata."Ben podho ngrasakno (Biar sama-sama merasakan). Cuma sedikit, biar untuk beli cabe atau terasi," kata Seladi dalam gurauannya, Minggu (7/8).Seladi mendapatkan banyak penghargaan karena kejujurannya. Penghargaan itu termasuk di antaranya apresiasi yang diberikan oleh Ketua DPR RI, Ade Komarudin (Akom) dan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo. Keduanya berjanji menyerahkan gaji pokoknya kepada Seladi setiap bulan selama enam bulan. Pria yang sehari-hari berkantor di Satpas Satlantas itu sengaja membagi-bagikan rezekinya. Rezeki itu, bagi Seladi, tidak hanya ditujukan kepada dirinya, tetapi sebagian menjadi hak orang lain. Karena itu Seladi yang mengaku menerima Rp 4,2 juta per bulan itu dibagi-bagi ke sejumlah pemulung yang hadir.
Â
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kini sosoknya telah berbahagia dipersunting abdi negara.
Baca SelengkapnyaIni sosok di balik suksesnya tiga perwira TNI-Polri saat ini hingga mampu menjabat posisi strategis. Siapa orangnya?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca Selengkapnya