4 Istilah ini dipopulerkan penyiar sepak bola
Merdeka.com - Ada yang menarik di balik kemenangan Timnas Indonesia meraih Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) U-19, Minggu (22/9). Jika menyaksikan pertandingan itu di televisi, maka kata 'jebret' akan akrab di telinga pemirsa sepanjang pertandingan maupun saat drama adu penalti yang berakhir 7-6 untuk Garuda Jaya.
Penyiar olah raga, sepak bola khususnya selalu memiliki istilah khas sebagai identitas, agar masyarakat lebih mengenal sosoknya dan pertandingan jadi asyik untuk disaksikan.
Berikut empat istilah yang dipopulerkan penyiar sepak bola.
Saudara-saudara di Tanah Air
Sambas Mangundikarta adalah penyiar TVRI yang mempopulerkan sebutan 'saudara-saudara di Tanah Air' saat membawakan acara pertandingan sepak bola di era 80-90an. Hampir setiap pertandingan, Sambas selalu mengumandangkan sebutan itu.Selain sepak bola, Sambas juga kerap membawakan pertandingan badminton. Sama halnya dengan sepak bola, Sambas selalu menyapa pemirsa TVRI dengan kata-kata persatuan tersebut. Namun pada 30 Maret 1999, sebutan 'saudara-saudara di Tanah Air' menghilang bersama meninggalnya Sambas.
Ahay
Hadi Gunawan ini yang mempopulerkan istilah 'Ahay' saat menjadi presenter sepak bola. Hadi selalu menyebut kata itu saat tendangan pemain mengarah ke gawang lawannya.Bahkan istilah 'Ahay' menjadi trending topik di jejaring sosial Twitter ketika Timnas Indonesia mengalahkan Filipina 2-0 pada pertandingan uji coba internasional di Stadion Manahan, Solo, Rabu (14/8).
Jebret
Valentino Simanjuntak, adalah host yang membawakan pertandingan final Indonesia versus Vietnam dan mempopulerkan kata 'jebret' setiap tendangan Evan Dimas cs mengarah ke gawang Vietnam yang dijaga Le van Truong. Pria asal Sumatera Utara ini mengaku kata 'jebret' mengalir secara spontan."Sebenarnya kata 'jebret' itu sudah saya sering ucapkan saat pertandingan Indonesia lawan Malaysia, tetapi saat gol saja. Pada saat final memang kata itu sering saya ucapkan setiap tendangan pemain Indonesia ke gawang Vietnam. Jujur itu spontanitas saja," ujar pria yang akrab disapa Valen ini kepada merdeka.com, Senin (23/9).
Berputar-putar membawa bola
Para awal tahun 90an, pendengar pasti akrab dengan istilah 'berputar-putar membawa bola' saat mendengarkan pertandingan sepak bola di Radio Republik Indonesia (RRI). Tanpa melihat wajahnya, pendengar pasti langsung mengetahui kata-kata yang akan diucapkan penyiar tersebut.
Baca juga:4 Bonus untuk anggota skuad Timnas U-194 Proteksi ini diperlukan untuk lindungi Timnas Garuda JayaIni sosok di balik kata 'jebret' saat Timnas U-19 juara AFF4 Rahasia di balik sukses Timnas U-194 Dukungan bintang porno Vicky Vette untuk Timnas Indonesia4 Dukungan Vicky Vette untuk Timnas Indonesia
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca SelengkapnyaPengalaman jadi perempuan suporter sepak bola berkelindan dengan hal-hal seru, tapi juga dibersamai kejadian-kejadian tak mengenakkan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Milo mengatakan ia bersedia melatih Persis karena punya visi yang sama meski durasi kontraknya hanya empat bulan.
Baca SelengkapnyaMasalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaKlub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Baca SelengkapnyaPersiapan yang tepat sebelum berlari bisa mencegah cedera dan memaksimalkan performa.
Baca SelengkapnyaCara mengatur spasi di Word mudah dipraktikkan. Spasi yang tepat akan memudahkan pembaca.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca Selengkapnya