4 Fakta pelaku sebelum meledakkan diri di gereja Surabaya
Merdeka.com - Bom bunuh diri meledak di tiga gereja Kota Surabaya sekaligus pada Minggu (13/5) pagi. Dari kejadian tersebut belasan orang meninggal dunia, termasuk pelaku bom bunuh diri.
Ironisnya ledakan yang terjadi dilakukan oleh satu keluarga berjumlah enam orang, terdiri Dita Supriyanto (ayah), Puji Kuswati (ibu) dan anak-anaknya yakni, Fadila Sari (12), Pamela Riskika (9), Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).
Sebelum melakukan aksinya, keluarga tersebut sempat melakukan beberapa kegiatan. Berikut rangkumannya;
Salat subuh berjamaah
Ledakan bom yang terjadi di tiga gereja Kota Surabaya dilakukan oleh satu keluarga berjumlah 6 orang. Ternyata sebelum beraksi, keluarga ini sempat salat subuh berjamaah di mushola dekat kediaman mereka.
Dita Supriyanto bersama keluarga tinggal di kompleks Perumahan Jalan Wonorejo Asri XI, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Dita diketahui seorang pengusaha. Menurut tetangga, Dita kerap menjual berbagai jenis minyak seperti wijen dan kemiri.
Pelukan setelah salat
Dita Supriyanto bersama istri dan empat anaknya melakukan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya. Sebelum beraksi, Dita sekeluarga sempat salat subuh berjamaah di musala dekat kediamannya.
Tapi usai salat ada hal yang beda dilakukan oleh keluarga ini. Di mana mereka saling berpelukan sambil menangis. Tak berselang lama, kejadian ledakkan bom bunuh diri memporak porandakan tiga gereja.
Ibu lilitkan bom ke anaknya
Puji Kuswati berjalan bersama dua anaknya Fadila dan Pamela masuk ke GKI Jalan Diponegoro setelah diturunkan oleh sang ayah. Sempat dihalangi satpam gereja, akhirnya bom meledak.
Parahnya, Puji yang saat itu memakai cadar tak hanya melilitkan bom di dalam perutnya, tapi juga kepada dua anak perempuannya. Tito mengungkapkan, jenis bom ini membuat bagian perut terduga pelaku tidak utuh.
"Sementara bagian atas tubuh dan bagian kaki, relatif masih utuh," katanya di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5) sore.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaFakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas
Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Mengerikan Jalan Hutan Sawit Bikin Satu Keluarga Tewas: Warga Saja Tak Berani Melintas
Warga heran keluarga tersebut nekat melintas di jalan tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaMengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas
YN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca Selengkapnya4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami
Saat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.
Baca SelengkapnyaBapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca Selengkapnya