4 Fakta mengerikan bom di tiga gereja Surabaya
Merdeka.com - Serangkaian ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30. Kemudian bom meledak di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
Insiden ledakan bom membuat para jemaat yang saat itu baru berdatangan, akan melakukan perayaan misa panik. Berikut fakta-fakta mengerikan bom yang meledak di tiga gereja Surabaya:
Korban tewas ledakan mencapai 14 orang
Ledakan di tiga gereja di Surabaya mengakibatkan 14 orang tewas dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk dua orang polisi. Informasi jumlah korban didapat terakhir pukul 23.00 WIB, Minggu (13/5).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan para korban mendapat perawatan di dua rumah sakit, yakni, RS Bhayangkara dan RS Dokter Sutomo.
Ledakan bom dahsyat, korban terpental 15 meter
Salah satu saksi mata mengatakan ledakan bom sempat menyebabkan guncangan hebat. Bahkan korban sampai terlempar hingga 15 meter.
Korban yaitu salah satu pedagang di sekitar gereja, Samsia. Dia mengaku terpental 15 meter saat ada ledakan di Gereja Katolik Santa Maria. Dia juga melihat dua polisi dan dua pihak keamanan menjadi korban.
"Satpam kena 2, polisi kena. Satu satpam, perempuan tukang catat di gereja. Saya terlempar 15 meter," kata dia.
Pelaku bom bunuh diri seorang ibu
Pelaku bom bunuh diri di GKI Surabaya, Jl Diponegoro, diduga dilakukan seorang ibu yang membawa dua balita. Serangan itu terjadi pukul 7.45 WIB. Ketiganya tewas seketika di lokasi kejadian.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Wakapolrestabes) Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Benny Pramono mengatakan selain ketiga pelaku, tiga orang warga terluka parah dalam peristiwa tersebut. "Kami masih selidiki identitas pelaku," ujarnya.
Pelaku diduga satu keluarga
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut para pelaku ledakan di tiga gereja Surabaya diduga satu keluarga. Tito menjelaskan satu keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak.
Tito menjelaskan, dari hasil investigasi tim, D bersama istrinya K dan dua anaknya, berangkat menggunakan Toyot Avanza yang sudah dipasang bom. Mobil dikendarai oleh orangtua berinisial D.
Awalnya D menurunkan (mendrop) istrinya berinisial K dan dua anak perempuannya FS (12) dan VR di gereja di GKI jalan Diponegoro, dan kemudian D membawa mobil diduga berisi bom menuju Gereja Pantekosta.
Sementara itu, dua anak laki-laki pasangan D dan K, berinisial Y dan Ir, berangkat sendiri menggunakan motor ke gereja Santa Maria. "Semua adalah serangan bom bunuh diri," kata Tito.
Menurut Tito, ledakan paling besar terjadi di Gereja Pantekosta, karena menggunakan bom mobil. Setelah semua keluarga di drop, D kemudian meledakkan mobil tersebut di Gereja Pantekosta.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Mulai Padati Kawasan Bundaran HI jelang Perayaan Tahun Baru
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti
Penemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaJaksa Terlibat Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Sempat Kabur Dikejar Massa
Seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terlibat kecelakaan di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2) dini hari.
Baca Selengkapnya'Jebolan' Istana & Surakarta, Mayjen Widi Melesat Bakal Jadi Bintang Tiga Termuda di TNI AD
Mayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaHeboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnya