Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang gemar mengirimkan SMS. Baik untuk urusan negara atau pun urusan partai, Kepala Negara keram mengirimkan SMS kepada bawahannya mengenai berbagai keperluan.

Terakhir, beredar SMS dari SBY yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang memarahi Marzuki Alie yang tak lain adalah Wakil Dewan Pembina Demokrat. Dalam SMS tersebut, SBY marah lantaran Marzuki mengumpulkan para pengurus DPD Partai Demokrat jelang Kongres Luar Biasa yang akan berlangsung di Bali.

Belum lama ini, juga beredar di kalangan jurnalis SMS SBY yang saat itu berada di depan Kabah. SBY mengirimkan SMS kepada para petinggi Partai berlambang mercy tersebut seraya berdoa supaya kemelut di tubuh Demokrat segera berakhir.

Tapi ada juga SMS yang mengatasnamakan SBY, tapi dibantah kebenarannya. Seperti yang terjadi pada 2004 silam saat SBY masih menjadi capres. Waktu itu, beredar SMS yang isinya SBY akan bagi-bagi jabatan menteri. SMS ini dibantah langsung oleh SBY.

Berikut SMS-SMS SBY yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (28/3):

Di depan Kabah, SBY sibuk SMS ke petinggi Demokrat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan pesan singkat (sms) kepada para petinggi partai Demokrat, saat sedang berada di depan Kabah melaksanakan umroh. SBY berdoa supaya kemelut partainya segera berakhir."Ya itu SMS yang beliau, anggota majelis tinggi dapat," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua saat dihubungi, Rabu (6/2) lalu.Menurut Max, SMS dari Presiden SBY merupakan hal biasa dan tidak perlu dipolitisasi. Sebagai manusia biasa, Pak SBY tidak lepas dari ketergantungan kepada Tuhan."Dia ada di Tanah Suci, dia ada di depan Kabah. Dia sampaikan, dia berdoa untuk menyelamatkan partai. Tidak perlu yang dipolitisasi. Apa yang dilakukan Pak SBY jangan ditanggapi orang secara berlebihan," kata Max.

SMS SBY marahi Marzuki Alie

Beredar pesan pendek (SMS) dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie. Isi SMS itu SBY marah besar atas tindakan Marzuki yang diam-diam mengumpulkan sejumlah DPC Demokrat di sebuah hotel di Jakarta.Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana membenarkan adanya SMS itu. Meski SMS ditujukan langsung kepada Marzuki Alie, namun Sutan menilai SMS itu berlaku kepada seluruh anggota untuk menjaga situasi sebelum kongres luar biasa (KLB)."Saya dapat, itu teguran supaya tak terjun bebas lagi. Kan sudah sepakat, nanti yang diutamakan musyawarah mufakat. Nanti kubu-kubuan, menjaga itu," kata Sutan di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (27/3).Namun, Marzuki membantah telah menerima pesan yang diyakini dikirim SBY untuk menegurnya. Dia mengaku sama sekali tidak tahu akan SMS tersebut. "Saya justru tidak tahu," kata Marzuki saat dikonfirmasi, Rabu (27/3) kemarin.Marzuki menduga SMS yang tersebar merupakan informasi yang menyesatkan. "Enggak tahu mungkin salah info," tandasnya.

SMS atasnamakan SBY, tawaran jabatan menteri

Jelang Pemilu 2004 silam, rupanya banyak SMS yang beredar mengatasnamakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK). Isi SMS tersebut tak main-main, menawarkan posisi menteri atau posisi-posisi penting lainnya di pemerintahan. ?? Saat itu, SBY yang maish menjadi calon presiden meminta masyarakat untuk tidak mempercayai SMS tersebut."Akhir-akhir ini banyak informasi yang menyesatkan baik melalui SMS maupun dari mulut ke mulut yang membingungkan rakyat. Dikatakan bahwa SBY bagi-bagi pulsa dan memanggil calon menteri di Cikeas," kata SBY Sabtu, 25 September 2004 silam dalam silaturahmi dengan warga di pendopo kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat."Tolong jangan dipercaya berita aneh itu. SBY masih menunggu hasil final pemilu. SBY masih terus melakukan rekonsiliasi," lanjut SBY.SBY menambahkan, dirinya yang akan sowan ke rakyat dan berkeliling dari daerah ke daerah di seluruh Indonesia minimal sebulan sekali."Saya bukan superman, untuk memperbaiki kesejahteraan bangsa yang diamanatkan kepada saya harus melalui kerja keras dan saya butuh bantuan dari seluruh rakyat," ujar SBY kala itu.

SBY kirim SMS pada semua pengguna ponsel

Pada tahun 2008 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirim SMS kepada semua pengguna telepon seluler (ponsel) di seluruh Tanah Air. SMS dikirimkan mulai Selasa 28 Oktober 2008 sampai Rabu 29 Oktober 2008.SMS tersebut terkait dengan peringatan ke-80 Sumpah Pemuda dan 100 tahun Kebangkitan Nasional. "Ini berkaitan dengan Peringatan 80 Tahun Sumpah Pemuda dan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Presiden SBY menaruh harapan besar pada generasi muda Indonesia, karena merekalah yang akan mewujudkan masa depan bangsa yang gemilang," kata Juru Bicara Presiden saat itu, Andi Mallarangeng, Rabu, 29 Oktober 2008 lalu.Berikut bunyi SMS tersebut, "Bahaya Narkoba Menjadi Tanggung Jawab Bersama. Mari Selamatkan Generasi Bangsa dengan Memerangi Narkoba."? Dengan mengirim SMS tersebut, SBY ingin mengingatkan kepada generasi muda akan pentingnya menjaga diri dari bahaya Narkoba. "Narkoba adalah ancaman yang bisa membahayakan masa depan generasi muda kita. Karena itu, Presiden SBY ingin mengingatkan kita semua terhadap bahaya narkoba terhadap generasi muda," kata Andi Mallarangeng.Andi mengatakan, pengiriman SMS ini bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan provider telepon seluler. "Sebelumnya juga hal semacam ini pernah dilakukan bersama BNN," ujar Andi.

Baca juga:Punya gadget canggih, kenapa SBY masih suka SMS?Menimbang untung rugi SBY jadi Ketum DemokratPresiden SBY juga rakyat, ikut pilihan kadesTiap tahun SBY gelisah digoyang isu kudetaMax Sopacua: SMS SBY itu untuk Pak MarzukiCara SBY bikin SMS panjang