Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Strategi perang ala ahli militer China kuno Sun-Tzu

4 Strategi perang ala ahli militer China kuno Sun-Tzu sun tzu. ©en.academic.ru

Merdeka.com - Perang tak pernah bisa dipisahkan dari peradaban hidup manusia. Suka tidak suka, mau tidak mau, perang seakan menjadi sisi lain dari kehidupan manusia sejak dulu kala hingga abad modern ini.

Satu hal yang pasti, setiap peperangan di segala zaman menghasilkan sebuah sejarah dari para pelakunya. Salah satunya adalah ahli strategi perang zaman China kuno bernama Sun-Tzu.

Di dunia militer, nama Sun-Tzu tidaklah asing di telinga. Dalam buku 'Sun-Tzu The Art of Warefare' terjemahan Roger Ames, Penerbit Lucky Publishers, Sun-Tzu dilahirkan di negara bagian Chi (saat ini provinsi Shantung, China) sekitar 551 SM dan wafat pada 479 SM.

Sun-Tzu yang lahir saat negara bagian di China saling berperang itu dikenal sebagai seorang ahli strategi perang yang sangat lihai. Bahkan strategi perang ala Sun-Tzu yang dibukukan dalam 13 Bab Seni Perang Sun-Tzu itu hingga kini masih menjadi salah satu bacaan wajib bagi perwira militer di dunia.

Segudang strategi perang dan militer yang dimiliki Sun-Tzu. Dari sekian banyak strategi yang dimilikinya itu, berikut empat cara untuk memenangkan perang ala Sun-Tzu.

Penilaian

Salah satu hal dasar yang harus dimiliki untuk memenangkan sebuah perang menurut Sun-Tzu adalah harus bisa mengukur hasil dari peperangan itu sendiri. Caranya dengan menilai situasi yang dilakukan atas dasar lima kriteria, yakni; jalan (tao), iklim, medan, komando, dan aturan.Jalan (tao) adalah Anda harus bisa membuat pikiran pasukan sejalan dengan pikiran Anda. Dengan demikian mereka akan loyal kepada Anda meski harus masuk ke lembah kematian.Iklim adalah Anda harus mengetahui kondisi cuaca tempat Anda berperang. Hal itu sangat penting agar Anda bisa mempersiapkan segala sesuatunya. Medan adalah, Anda harus mengetahui kondisi wilayah tempat berperang baik dari kondisi tanah, hutan, bangunan, DLL.Komando adalah Anda harus memiliki seorang komandan atau jenderal yang memiliki hikmat, integritas, kemanusian, keberanian dan disiplin. Komandan dengan sifat seperti itu merupakan komandan teladan yang dipatuhi oleh prajuritnya.Aturan adalah mencakup kefektivan organisasi, rantai komando dan hukuman. Anda harus tegas menjatuhkan hukuman jika pasukan Anda tak menaati perintah dan membuat kesalahan.

Tentang melancarkan pertempuran

Dalam berperang, carilah kemenangan yang cepat. Sebab, pertempuran yang berkepanjangan tidak akan membawa keuntungan. Perang berkepanjangan akan menguras biaya tinggi, membuat moral pasukan Anda merosot, dan memberi kesempatan pada musuh Anda yang lain untuk menyerang."Dalam perang, saya telah banyak mendengar tentang ketergesa-gesaan yang bodoh, tetapi belum pernah saya lihat permusuhan yang dibiarkan berkepanjangan sebagai kasus yang cerdik. Tak pernah ada kondisi yang diuntungkan dari perang yang berkepanjangan," kata Sun-Tzu.Kebutuhan pasukan di medan tempur harus didapat dari wilayah musuh. Sebab, jika biaya untuk perang hanya mengandalkan dari pasokan negara, maka negara Anda akan bangkrut."Komandan yang bijaksana akan berusaha sebisanya untuk memberi makan pasukannya dari lahan musuh," kata Sun-Tzu.

Merencanakan serangan

Sun-Tzu mengatakan seni berperang paling baik adalah menjaga negara sendiri, sementara menghancurkan negara musuh adalah terbaik kedua. Karenanya, memenangkan seratus pertempuran bukanlah kesempurnaan tertinggi. Sebab, kesempurnaan tertinggi adalah meredam dan mengalahkan pasukan musuh tanpa harus bertempur.Kebijakan militer terbaik menurut Sun-Tzu adalah menyerang strategi musuh, kedua menyerang persekutuan musuh, dan yang paling buruk adalah menyerang kota/negara bertembok alias benteng (zaman sekarang dapat diartikan wilayah yang dibentengi dengan pertahanan dan senjata yang kuat).Karena itu, Sun-Tzu mengatakan serangan kepada 'kota bertembok' dilakukan hanya jika tak ada pilihan lain. "Kalau memiliki kekuatan 10 kali kekuatan musuh, kepunglah dia; kalau lima kali, seranglah dia; kalau dua kali, hadapilah dia; kalau sama-sama kuat, pecah belahlah dia; kalau Anda kalah banyak, bertahanlah; kalau Anda bukan tandingan musuh, hindarilah dia," kata Sun-Tzu soal seni menggunakan pasukan.

Menggunakan mata-mata

Sangatlah tidak manusiawi jika seorang komandan/jenderal tak mengetahui kondisi dan situasi musuhnya. Orang seperti itu bukanlah komandan yang baik dan bukan peraih kemenangan.Pengetahuan awal merupakan syarat bagi seorang komandan/jenderal untuk menaklukan musuhnya. Di sinilah perang mata-mata diperlukan.

6 Pasukan elite dunia dengan latihan paling sadis6 Operasi pasukan elite dunia yang tuai pujianAda lima jenis mata-mata yang dapat dipekerjakan, pertama; mata-mata setempat (bangsa dari musuh), orang dalam (pejabat musuh), agen ganda (mata-mata musuh), mata-mata yang dapat diganti (agen yang menerima info palsu untuk diteruskan ke musuh), dan mata-mata yang tak dapat diganti (agen yang kembali dari wilayah musuh untuk melapor).Jika kelima jenis mata-mata ini diaktifkan semuanya ini menjadi harta berharga bagi sang komandan/jenderal."Intelijensi adalah sangat penting dalam perang, itulah yang diandalkan pasukan dalam setiap gerakan mereka," kata Sun-Tzu.

Baca juga:5 Tentara tangguh yang mengalahkan Rambo5 Film propaganda pasukan elite dunia6 Pasukan elit tangguh zaman sebelum modern

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang

Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang

Agresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menyambut Tahun Naga Kayu, Antara Mitos dan Makna yang Terkandung di Dalamnya

Menyambut Tahun Naga Kayu, Antara Mitos dan Makna yang Terkandung di Dalamnya

Tahun 2024, akan memasuki tahun Naga kayu, yang dalam budaya Asia Timur, naga telah lama dianggap sebagai simbol kebesaran dan kemakmuran.

Baca Selengkapnya
Temuan 'Tulang Naga' di China Ungkap Manusia Purba Punya Kesukaan yang Sama dengan Manusia Zaman Sekarang

Temuan 'Tulang Naga' di China Ungkap Manusia Purba Punya Kesukaan yang Sama dengan Manusia Zaman Sekarang

Manusia purba yang hidup China timur 1,5 juta tahun yang lalu melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

Saat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.

Baca Selengkapnya
Pengertian Teknologi Beserta Jenis dan Manfaatnya

Pengertian Teknologi Beserta Jenis dan Manfaatnya

Penjelasan mengenai jenis teknologi dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Antropologi adalah Ilmu yang Mempelajari Perilaku Manusia, Berikut Penjelasannya

Antropologi adalah Ilmu yang Mempelajari Perilaku Manusia, Berikut Penjelasannya

Disiplin ini berusaha untuk memahami manusia sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat dan budaya tertentu.

Baca Selengkapnya