Merdeka.com - Calon jemaah haji berusia 65 sampai 100 tahun diperkirakan mencapai 30 persen dari total calon haji Indonesia. Menyikapi kondisi ini, Garuda Indonesia mempersiapkan sejumlah hal agar perjalanan udara menuju Tanah Suci dan sebaliknya berjalan lancar.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan, pihaknya akan menambah sejumlah fasilitas dan layanan pendukung guna memastikan proses penerbangan haji berjalan lancar. Langkah yang dilakukan di antaranya dengan menambah jumlah petugas dan tambahan layanan kursi roda dalam pemberangkatan jemaah haji tahun 2023 ini.

"Karena memang jemaah haji kali ini 30 persennya adalah lansia atau di atas usia 65 tahun dan beberapa orang di atas 100 tahun. Tapi saya tidak mengatakan bila mereka tidak lebih sehat dibandingkan yang di bawah 65 tahun. Tetapi memang ada perhatian khusus untuk tahun ini karena jumlah jemaah yang lansia setelah tiga tahun tak bisa terbang dan akhirnya berangkat tahun ini," jelas Irfan, Jumat (19/5).

Irfan menyatakan pihaknya telah berpengalaman dalam pengangkutan jemaah haji selama kurang lebih 60 tahun. Pihaknya memastikan kelancaran penerbangan para jemaah calon haji Indonesia dengan melakukan layanan ekstra dari segi operasional, pesawat, awak kabin dan pilot yang disiapkan khusus.

"Kita juga memberangkatkan petugas haji yang tahun lalu memang sangat tegas. Tugasnya adalah melayani jemaah bukan sambil beribadah. Tugas kita adalah memberangkatkan, jadi nanti ada proses estafet dengan Kementerian Agama," ungkap Irfan.

Selain penambahan petugas dan kursi roda, Garuda Indonesia juga menggelar pelatihan dan penanganan khusus dalam penerbangan.