Merdeka.com - Sebanyak 30 gelandangan di kota Solo dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, Kamis (25/7). Setelah mendapatkan fasilitas berupa pakaian dari Pemerintah Kota Solo, mereka juga mendapatkan uang saku, masing-masing sebesar Rp 50 ribu, untuk pembelian tiket bus, menuju ke daerah asal.

Dari 30 gelandangan tersebut, beberapa di antaranya berasal dari wilayah Solo raya. Sementara yang lainnya berasal dari Sumenep, Malang, Blitar, Madiun, Blitar, Sragen, Solo, Blora, Pati, Demak, Purworejo, dan Purwokerto.

"Mereka kita pulangkan bukan karena dianggap mengotori wajah kota, melainkan supaya bisa berkumpul dan berlebaran bersama keluarganya," ujar Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Sutardjo, kepada wartawan, Kamis (25/7).

Menurut Sutarjo, sudah budaya orang Jawa untuk pulang kampung dan kumpul keluarga saat Lebaran. Termasuk orang-orang yang tidur di jalanan, pasti juga ingin pulang, namun tidak punya uang. Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk membantu mereka.

Pemulangan orang-orang kurang beruntung itu ditangani oleh Satpol PP bersama Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Solo. Sebelumnya, mereka terjaring razia yang dilakukan petugas di sejumlah lokasi, pada Rabu malam (24/5). Mereka ditemukan petugas tidur di emperan toko di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Jalan Urip Sumoharjo, Tambak Segaran dan Pasar Legi.

"Mereka sebenarnya ke kota ini untuk mencari nafkah, tapi karena cuma berbekal nekat akhirnya tidak cukup. Sebenarnya kami tidak melarang mereka bekerja seperti itu, tapi ya jangan tidur sembarang tempat begitu. Kalau bisa ngontrak, atau sewa tempat ramai-ramai kan bagus," pungkasnya.