Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Warga Terpapar Radikalisme, Rela Tinggalkan Anak dan Istri

3 Warga Terpapar Radikalisme, Rela Tinggalkan Anak dan Istri Ilustrasi kriminal. ©shutterstock

Merdeka.com - Kepolisian menemukan penyebaran paham radikalisme melalui media sosial di Tanjung Pinang dan mengidentifikasi sejumlah masyarakat yang terpapar. Tetapi tidak sampai melakukan kegiatan teror.

"Kebanyakan pendekatan ideologi dilakukan melalui media sosial," tutur Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi di Mapolres Tanjungpinang, seperti dilansir Antara, Senin (25/2).

Ucok Lasdin Silalahi mengatakan teridentifikasinya tiga orang yang terpapar paham radikalisme di Tanjungpinang salah satunya dilihat melalui cara berkomunikasi dengan tetangga. Yakni tertutup serta rela meninggalkan anak istri.

Dengan program kontraradikal, menurut dia, kini kondisi tiga orang tersebut sudah baik, meski tetap diawasi untuk mencegah adanya kegiatan teror di wilayah sekitar Tanjungpinang.

Untuk mencegah penyebaran paham radikalisme, pihaknya melaksanakan beberapa program pencegahan dengan melibatkan Babinkamtibmas dan personel lain. Berupa Subuh keliling, Jumat keliling dan Minggu keliling.

Sekolah, sekolah tinggi dan pondok pesantren pun didekati dengan pemberian materi kepemimpinqn dan bela negara untuk mencegah generasi muda terjebak paham radikalisme.

"Kami juga koordinasi dan berkomunikasi untuk penindakan terhubung dengan Densus 88 regional, ada di wilayah Sumatera dan Kepri. Ada BNPT di daerah juga," kata Ucok.

Secara terpisah, pemimpin Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Tanjungpinang, Ustaz Muhammad Muslim, yang 38 santrinya diberikan materi kontraradikal dan antihoaks menilai datangnya pihak kepolisian mencegah santri terpengaruh kebencian kepada negara Indonesia.

"Perasaan dari kami, datangnya polisi membuat merasa aman, terlindungi, diperhatikan penegak hukum," kata Muslim.

Dengan sosialisasi itu, santri disebutnya memahami ada kelompok-kelompok di Indonesia yang melakukan teror karena terpapar paham radikal.

Ia mengatakan meski santri tidak diperbolehkan menggunakan gawai selama di pondok pesantren, saat pulang ke rumah masing-masing sepekan sekali santri pasti menggunakan gawai.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme

SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang

Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya