Merdeka.com - Meski sudah tiga kali masuk penjara dalam kasus yang sama, M Syamsuri alias Santo Nago (39) tak juga kapok menjadi polisi gadungan. Dia melakukan pemerasan kepada sejumlah korban.

Tersangka ditangkap polisi atas laporan warga. Warga Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, itu terancam dipenjara kembali untuk keempat kalinya.

Setiap beraksi, tersangka menggunakan modus yang sama yakni mengaku tengah menyelidiki sebuah kasus. Ada kasus penipuan sales oli dan kasus pencurian. Dia kerap membawa senjata tajam untuk menakuti korban.

Tersangka mengaku sudah lima kali beraksi di Palembang dan Banyuasin. Dalam kasus itu dia dpenjara hingga tiga kali dan kembali beraksi setelah bebas.

"Saya mengaku anggota polisi dan pura-pura memeriksa orang. Sudah lima kali begitu dan tiga kali ditangkap polisi dan dipenjara," ungkap tersangka Santo Nago di Mapolsek Talang Kelapa Banyuasin, Kamis (25/6).

Tersangka beraksi di jalanan lalu mendekati korban dan meminta mengeluarkan barang-barang bawaan, termasuk tas dan dompet. Jika korban tak mengikuti perintahnya, dia menodongkan pisau sehingga membuat korban takut.

"Saya langsung pergi begitu dapat uang atau barang-barang yang bisa dijual," ujarnya.

Setiap beraksi paling tidak dia mendapatkan Rp1 juta dan ponsel. Untuk menghindari kecurigaan polisi, dia memilih tempat-tempat sepi dan lokasi berbeda.

"Semua korban saya laki-laki, mereka takut begitu saya ngaku polisi dan nodongkan pisau," kata dia.

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Masnoni mengatakan, tersangka dikenakan Pasal 365 dan 368 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan pemeriksaan. Ancaman hukumannya paling lama sembilan tahun penjara.

"Dalam catatan kepolisian tersangka lima kali beraksi dan tiga kali dipenjara dalam kasus serupa," ujarnya.