3 Hari dibuka, baru 4.736 anak ikut vaksin ulang difteri di Bekasi
Merdeka.com - Sebanyak 4.736 anak di Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah mendapatkan vaksin ulang difteri sejak dibuka layanan vaksinasi ulang mulai Senin (11/12). Jumlah itu masih sangat jauh dari sasaran yang mencapai hampir sejuta anak di wilayahnya.
"Jumlah sasaran vaksin ulang difteri anak usia 1-19 tahun mencapai 950 ribu lebih," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati kepada merdeka.com, Rabu (13/12).
Ia mengatakan, Kota Bekasi bagian dari sasaran vaksin massal menyusul Kementerian Kesehatan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) difteri di Jawa Barat. Ada pun, sepanjang 2017, jumlah kasus difteri di wilayah setempat mencapai 12. Semua pasien dapat disembuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Kusnanto Saidi mengatakan, meski belum mendapatkan kiriman vaksin difteri dari Kementerian Kesehatan, pemerintah telah membuka layanan vaksin ulang di setiap pusat kesehatan masyarakat di seluruh Kota Bekasi.
"Kami masih mempunyai persediaan vaksin difteri, sehingga bagi masyarakat yang ingin vaksin ulang silakan datang ke puskesmas setempat," kata dia.
Berdasarkan pantauan merdeka.com di Puskesmas Pengasinan, Rawalumbu sekitar pukul 10.00 WIB, antusiasme masyarakat dalam vaksin ulang difteri belum tampak. Hanya ada beberapa orang tua membawa anaknya melakukan vaksinasi.
"Khawatir setelah ada pengumuman penyakit difteri mewabah, jadi hari ini vaksin ulang anak," kata seorang ibu rumah tangga, Yulia (23).
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Ibu Pembunuh Bocah di Bekasi: Suka Benturkan Kepala hingga Tinju Tembok Tahanan
Polisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca SelengkapnyaKemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPolisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca Selengkapnya