3 Dari 9 murid ditampar guru di Purwokerto alami cidera dan trauma berat
Merdeka.com - Sedikitnya sembilan siswa SMK Ksatrian Purwokerto menjadi korban kekerasan seorang guru. Mereka kini mendapat pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan berbasis Gender dan Anak ( PPT PKBGA) Kabupaten Banyumas.
Dari hasil penelusuran PPT PKBGA, tiga dari sembilan anak mengalami cidera ringan akibat tindak kekerasan guru. Satu di antaranya mengeluh alami gangguan pendengaran. Sedang dua lainnya memar dan luka cakar.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan berbasis Gender dan Anak ( PPT PKBGA) Kabupaten Banyumas, Triwuryaningsih, mengatakan sembilan anak dan orang tua masing-masing telah diminta keterangan oleh polres Banyumas sejak Kamis (19/4) sore.
Sembilan anak tersebut rata-rata berusia 16 tahun. Secara psikologis, kata Triwur, mereka tak mengalami trauma berat.
"Kemarin kami sudah dampingi juga untuk visum. Sebagai bukti bahwa mereka alami kekerasan," ujarnya pada merdeka.com, Jum'at (20/4).
Secara kronologis, diungkapkan oleh sembilan siswa kejadian penamparan bermula dari keterlambatan masuk kelas. Pada Kamis (19/4) mereka sudah menunggu guru di kelas usai acara pengajian tapi tidak tahu mata pelajaran komputer dipindah ke ruang lab. Terlambat masuk, guru yakni LS lantas memberi sanksi.
"Yang mengejutkan sanksi tindakan penamparan. Guru tersebut juga minta direkam. Awalnya video beredar di kalangan siswa lalu bocor," ujar Triwur.
Saat ini, upaya yang dilakukan PPT PKBGA melakukan advokasi agar sembilan siswa nyaman kembali berada di lingkungan sekolah. Sembilan anak juga dikawal selama proses hukum berjalan agar hak-hak anak tetap diperhatikan penegak hukum.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaSaat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaMembiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.
Baca Selengkapnya