23 Mantan Napiter di Poso Berikrar Setia kepada NKRI
Merdeka.com - 23 mantan narapidana kasus terorisme (napiter) mengikrarkan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah bendera merah putih. Hal tersebut dilakukan ketika Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Kapolda Sulteng) Irjen Polisi Rudy Sufahriadi menghadiri ramah tamah bersama puluhan mantan napiter bertajuk 'Merajut Persatuan Dalam Bingkai NKRI' di tempat wisata Lyato Beach, Kabupaten Poso, Senin (11/10).
"Mereka semua sudah pernah mendapat hukuman, sudah kembali ke jalan yang lurus, bisa berkarya dan berbakti untuk masyarakat Poso, Sulawesi Tengah dan Indonesia," kata Rudy. Dikutip dari Antara.
Ikrar setia kepada NKRI dipimpin mantan napiter Poso Supriadi alias Upik Pagar, dan diharapkan bisa jadi contoh untuk empat anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Mantan napiter diharapkan bisa berkomunikasi dengan sisa DPO untuk segera menyerahkan diri," ujarnya.
Rudy mengatakan, jika empat DPO MIT Poso menyerahkan diri, maka akan diproses secara hukum dan selanjutnya mendapat pembinaan dari pemerintah maupun dari TNI/Polri.
"Kalau mau menyerahkan diri, saya tunggu," kata Rudy.
Menurut Rudy, kehadiran 23 mantan napiter dan berikrar kepada NKRI sebagai bukti bahwa negara, pemerintah, TNI/Polri bersahabat dengan para mantan napiter. Polisi juga akan membantu para mantan napiter untuk kembali menjalankan hidup dan diterima di tengah-tengah masyarakat.
"Kita urus mereka dan mereka ini jadi contoh bahwa kita bersahabat. Mereka juga bisa beraktivitas seperti biasa dan bisa mengurus keluarga," katanya pula.
Rudy berharap hubungan mantan napiter Poso dengan TNI/Polri maupun pemerintah kabupaten bisa menjadi contoh untuk masyarakat di Sulawesi Tengah. Ia juga berkeinginan para mantan napiter bisa terus berkarya untuk Kabupaten Poso.
"Mereka-mereka ini akan jadi contoh untuk masyarakat juga," ujar Rudy.
Salah seorang mantan napiter Poso Supriadi alias Upik Pagar mengatakan usai menjalankan proses hukum, semua mantan napiter Poso mendapat bimbingan dan dukungan untuk kembali di tengah-tengah masyarakat.
"Kita tidak ada lagi alasan memerangi NKRI, kita ini warga negara Indonesia," ujar Supriadi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Lima Napi Lapas Salemba Kasus Terorisme yang Ikrar Janji Setia kepada NKRI
Turut hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan.
Baca SelengkapnyaPolisi Militer Tiba-tiba Tampar & Pukul Bintara TNI AD Baru Dilantik, Ternyata Adiknya Sendiri
Ada satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal TNI Bintang 4 Mutasi 61 Perwira, Salah Satunya Kadispenau
Kadispenau kini dijabat Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko.
Baca SelengkapnyaBuntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika
Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaMasih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang
Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaBersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca Selengkapnya