Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

22.655 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Bolaang Mongondow Selatan

22.655 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Bolaang Mongondow Selatan Banjir Bandang Bolaang Mongondow Selatan. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Banjir dan longsor menerjang Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, pada 24 Juli dan 31 Juli 2020. Akibat bencana tersebut, 22.655 jiwa terdampak atau 7.046 keluarga.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyebut, satu orang meninggal selama banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

"Bencana ini menelan satu korban jiwa," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (5/8).

Dia menjelaskan, banjir dan longsor ini mengakibatkan 64 rumah rusak berat dan 29 hanyut. Selain pemukiman, bencana banjir juga merusak beberapa jembatan, seperti Jembatan Kombot Timur, Salongo 1, Salongo Besar, Bakida, Sinandaka dan Pakuku Jaya.

"Pemerintah daerah dan unsur-unsur terkait telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan respons darurat," kata dia.

Guna menangani dampak buruk yang ditimbulkan, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menetapkan status tanggap darurat 14 hari. Status tanggap darurat berlaku dari 24 Juli hingga 6 Agustus 2020.

"Ini dilakukan untuk memudahkan akses penanganan darurat dalam merespon dua kejadian bencana di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan," ucap dia.

Raditya mengatakan, Pemda dan unsur terkait telah menyalurkan makanan siap saji, air bersih dan bahan makanan kepada warga terdampak. Mereka mengidentifikasi tiga kecamatan terisolir sehingga pendistribusian bantuan logistik dilakukan melalui jalur perairan.

Ketiga kecamatan tersebut yakni Helumo, Tomini dan Posigadan. Adapun kebutuhan yang diperlukan warga terdampak, antara lain makanan siap saji, perlengkapan dapur, kasur atau tikar, selimut, tenda pengungsi, serta paket sandang.

"Air bersih dibutuhkan warga karena distribusi air terganggu setelah jaringan pipa air PDAM sebagian besar rusak," jelasnya.

Di sisi lain, keterbatasan mobil tangki air menghambat pendistribusian kepada warga terdampak. TRC BNPB di lokasi bencana telah mengkoordinasikan pendistribusian bantuan logistik dengan bantuan helikopter untuk menjangkau wilayah yang terisolasi.

Banjir Bolaang Mongondow Selatan berawal dari hujan lebat pada 31 Juli pukul 18.45 waktu setempat sampai 1 Agustus 2020. Hujan lebat ini menyebabkan Sungai Bolangaso, Sungai Toluaya, Sungai Salongo, Sungai Nunuka, Sungai Mongolidia, Sungai Milangodaa dan beberapa anak sungai lain meluap menggenangi pemukiman masyarakat dan merusak rumah, fasilitas umum serta infrastruktur.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.

Baca Selengkapnya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian

Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian

Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Dua Jenderal Pelipur Lara Korban Banjir Rokan Hulu

Dua Jenderal Pelipur Lara Korban Banjir Rokan Hulu

Dua sosok jenderal bintang dua menerobos air bewarna cokelat yang menggenangi Desa Sontang

Baca Selengkapnya
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.

Baca Selengkapnya
21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar

21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar

Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.

Baca Selengkapnya
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang

Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang

Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya