Merdeka.com - Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II menyatakan, pada 2013 mendatang penyelenggaraan haji akan dipindah ke Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Itu semua berkaitan dengan akan dibongkarnya terminal haji untuk dibangun apron guna memperluas Terminal 3.

Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura II, Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan, sehubungan dengan telah dilakukannya groundbreaking pada Kamis (2/8) lalu yang diresmikan oleh Presiden SBY, pihaknya memang akan membongkar terminal haji.

"Ada pun alternatifnya adalah ke Bandara Halim Perdana Kusuma untuk dijadikan terminal haji sementara," kata Bram Bharoto Tjiptadi ketika ditemui dalam acara halal bi halal di gedung Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (14/9).

Terminal haji yang ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini akan dijadikan apron dan perluasan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Bandara saat ini terus berkembang, bahkan masuk dalam 12 bandara tersibuk di dunia. Itu (terminal haji) sudah lama akan dibongkar," terangnya.

Sementara itu, Coorporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi mengatakan, ada pun persiapan Bandara Soekarno-Hatta pada penyelenggaraan haji tahun ini masih tetap di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kalau yang tahun ini sudah siap di sini, Pak Bram yang menjadi penanggung jawabnya. Dan itu sudah finish, tanggal 21 ini akan dimulai," katanya.

Adapun pada tahun ini akan ada aturan baru pada penyelenggaraan haji. Menurut Bram, peraturan baru itu di antaranya adalah peserta haji tidak boleh dijemput di terminal haji Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Semua akan ditemui di pendopo masing-masing daerah, termasuk Banten sekalipun. Baik itu yang dekat, seperti Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, tetap tidak ada perbedaan. Mereka harus dijemput di Serang letak dimana Ibukota Provinsi berada," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Suharyadi Kabid Angkutan Udara dan Kelaikan Keudaraan (Kementerian Perhubungan) Otoritas Bandara Soekarno-Hatta membenarkan jika ada rencana pemindahan penyelenggaraan ke Bandara Halim Perdana Kusuma.

"Wacana itu benar, karena di sini memang sudah tidak dapat menampung lagi," jelasnya.

Sedangkan soal jamaah haju yang tidak boleh dijemput di terminal, pihaknya sudah melakukan rapat baik dengan PT Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan serta seluruh Pemda di Indonesia.

"Pokoknya di sini hanya diberi waktu tiga jam, kita ingin mereka langsung diangkut, baik maskapai bekerjasama dengan maskapai lainnya. Misalnya ke Lampung, ya di sini hanya tiga jam, adapun jika delay, harus diinapkan ke hotel," tandasnya.