Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2.000 Buruh di Palembang Turun ke Jalan Tolak RUU Omnibus Law

2.000 Buruh di Palembang Turun ke Jalan Tolak RUU Omnibus Law Demo 2.000 buruh di Palembang. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekitar dua ribu buruh dari beberapa serikat di Palembang menggelar aksi damai menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law. Mereka menilai banyak dampak buruk, terutama bagi buruh, jika disahkan.

Massa mendatangi Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (11/3). Setelah menyampaikan aspirasi, mereka bergerak menuju kantor DPRD Sumsel di Jalan POM X Palembang dengan tujuan sama.

Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Sumsel Hermawan mengungkapkan, buruh sangat dirugikan jika RUU itu disahkan. Karena itulah, pihaknya mendesak pemerintah dan legislatif membatalkan atau menolak adanya RUU Omnibus Law.

"Kami menolak RUU Omnibus Law, tidak ada kata lain kecuali dibatalkan," ungkap Hermawan.

Menurut dia, ada beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian dalam RUU Omnibus Law. Yakni, semakin banyaknya tenaga kerja asing di Indonesia karena keran dibuka selebar-lebarnya. Keberadaan TKA ini otomatis berpengaruh negatif bagi buruh lokal, semisal semakin sulitnya lapangan pekerjaan karena telah diisi TKA.

Kemudian, penghapusan upah minimum sektoral di tingkat kabupaten dan kota dan memberlakukan upah minimum provinsi (UMP) akan menyebabkan upah buruh semakin kecil. Sebab, UMP rata-rata tak sebesar UMR atau upah minimum sektoral.

"Ada juga sistem kerja kontrak yang dilegalkan. Ini sangat merugikan buruh, kami bisa saja seumur hidup berstatus pekerja kontrak, tidak masuk akal, bagaikan nasib kami ketika tidak bekerja lagi atau pensiun," ujarnya.

"Belum lagi penghapusan pesangon bagi korban PHK. Ini jelas berpihak kepada perusahaan dan pengusaha," kata dia.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Ribuan Bungkus Rokok Ilegal Tak Bertuan Diselundupkan Lewat Cargo Pesawat di Palembang

Ribuan Bungkus Rokok Ilegal Tak Bertuan Diselundupkan Lewat Cargo Pesawat di Palembang

Pemeriksaan sementara, rokok ilegal tersebut dijual melalui marketplace.

Baca Selengkapnya
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu

Baca Selengkapnya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita

Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita

Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya