Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Senior Hukum Siswa Makan Kotoran Manusia di NTT Dikeluarkan

2 Senior Hukum Siswa Makan Kotoran Manusia di NTT Dikeluarkan 2 Senior penghukum siswa makan kotoran di NTT. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pihak Seminari Menengah Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi mengeluarkan dua siswanya. Keduanya merupakan kakak kelas atau yang dikenal dengan sebutan socius (kakak pembina) menyuruh 77 siswa kelas VII adik kelasnya makan kotoran manusia.

Keputusan itu dibuat setelah sebelumnya pihak sekolah mempertimbangkannya lantaran kedua siswa duduk di kelas III. Perbuatan tidak sepatutnya yang dilakukan para senior itu terkuak setelah salah satu korban melapor orangtua.

Akhirnya, digelarlah rapat antara wali murid dengan pihak sekolah.

Salah satu orangtua murid yang ditemui usai rapat bersama manajemen Seminari BSD, mengaku kecewa dengan kejadian tersebut.

Menurut dia, berdasarkan penjelasan pimpinan sekolah, para socius ini tidak diberikan kewenangan luar biasa. Namun hanya sebatas mendampingi para juniornya yang merupakan adik kelas mereka.

Dalam pertemuan orangtua dengan pihak sekolah, orangtua menuntut oknum socius tersebut harus dikeluarkan dari sekolah.

"Tadi itu banyak yang sudah menyampaikan agar pelaku dikeluarkan tetapi pihak sekolah masih mempertimbangkan karena mereka sudah kelas III. Jadi kami menunggu keputusan pihak sekolah dalam waktu dekat ini," katanya.

Rupanya tuntutan orangtua wali disetujui pihak sekolah. Pimpinan Seminari Menengah Santa Maria Bunda Segala Bangsa, RD Deodatus Du'u dalam keterangan resminya, Selasa, 25 Februari 2020 malam, menyampaikan, pihak seminari secara terbuka telah meminta maaf atas peristiwa ini di hadapan orang tua dan sekaligus memberikan sanksi yang tegas kepada kedua kakak kelas tersebut.

Sebagai bentuk pembinaan untuk keduanya, pihak Seminari memutuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Bunda Segala Bangsa. Sementara itu, para siswa kelas VII yang mengalami hukuman makan kotoran manusia itu akan diberi pendampingan dan pendekatan lebih lanjut untuk pemulihan mental dan menghindari trauma.

Ia mengaku pihak sekolah tidak pernah melakukan pembiaran terhadap kekerasan dan bullying dalam bentuk apa pun, dan selalu bertindak tegas apabila terjadi hal-hal demikian.

"Dengan rendah hati, kami pihak Seminari Santa Maria Bunda Segala Bangsa menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak teristimewa kepada orang tua dan keluarga para siswa kelas VII atas peristiwa yang terjadi," jelasnya.

Kronologi Kejadian

Salah seorang siswa kelas VII Seminari Menengah BSB, berinisial A yang menjadi korban perilaku tak terpuji para socius atau kakak pembina itu mengaku kejadian tersebut bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit perut.

Ketika hendak buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci. Karena tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa tersebut terpaksa buang air besar di kantong plastik yang berada di dekatnya pada saat itu.

"Saat itu, dua socius kami lewat dan lihat itu. Dia kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan itu kotoran manusia. Katanya, supaya ada sejarah dalam hidup," tutur A.

Ia mengatakan, mereka dipaksa memakan feses oleh para seniornya yang menjejali mulut mereka dengan menggunakan sendok makan. Alhasil, ke-77 murid kelas VII Seminari BSB tersebut pun muntah-muntah.

"Kami dipaksa makan pakai sendok. Terpaksa makan karena takut dipukul," katanya.

Ia juga mengaku, sebelum kejadian itu, mereka juga sering mendapat kekerasan fisik dari oknum socius di sekolah tersebut. Meski sering mendapat kekerasan fisik, mereka tidak berani mengadu ke guru atau pimpinan sekolah.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya
Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi

Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi

Ketujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.

Baca Selengkapnya
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Perwira TNI Penganiaya Anak Pejabat di Purwokerto Dijatuhi Hukuman Disiplin, Ini Sanksinya

Perwira TNI Penganiaya Anak Pejabat di Purwokerto Dijatuhi Hukuman Disiplin, Ini Sanksinya

Perwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.

Baca Selengkapnya
Diberhentikan dengan Hormat dari TNI, Pria Asal Solo Ini Bangkit Lewat Usaha Es Coklat & Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari

Diberhentikan dengan Hormat dari TNI, Pria Asal Solo Ini Bangkit Lewat Usaha Es Coklat & Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari

Faqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.

Baca Selengkapnya
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Baca Selengkapnya
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek

Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek

Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya