2 Perampok dan pembunuh pasutri lansia merupakan santri pesantren
Merdeka.com - Selain melibatkan cucu sendiri, pelaku perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap pasangan suami istri lanjut usia, Thamrin Kadir (80) dan Cik Nura (78), juga berstatus sebagai santri di salah satu rumah tahfidz Alquran di Palembang. Mereka adalah AP (16) yang merupakan cucu korban, dan rekannya IT (14), asal Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Tersangka IT mengaku baru tiga minggu belajar tahfidz. Di dalam pondok, dirinya berkenalan dengan AP dan kemudian dikenalkan kepada kakaknya, GP (18).
"Baru tiga minggu di tahfidz Alquran (nyantri), di sana saya kenal AP. Kalau asal saya dari Lahat," ungkap tersangka IT di Mapolresta Palembang, Jumat (2/12).
Dalam perampokan tersebut, IT berdalih hanya diajak tersangka AP yang disuruh GP untuk mencari teman merampok. Namun dirinya tidak mengira jika korban adalah kakek nenek kandung kedua temannya itu.
"Saya kira orang lain, makanya saya ikut saja," ujarnya.
Terkait dengan ide pembunuhan terhadap kedua korban, tersangka IT tidak membantahnya. Menurutnya, saat kejadian dirinya takut aksinya ketahuan oleh korban.
"Memang saya yang mengajak membunuh, saya takut. Teman saya GP itu mau, dia ikut nusuk juga," kata dia.
Usai kejadian, sambung IT, mereka membeli sabu seharga Rp 250 ribu dan dipakai bersama. Sementara sisanya, sebesar Rp 450 ribu dibagi rata ketiga tersangka.
"Cincin, kalung, gelangnya kami kubur biar bisa dijual kapan-kapan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Palembang AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan tersangka, motif pembunuhan tersebut ingin menguasai sejumlah uang dan perhiasan milik korban. Sementara otak pelakunya adalah tersangka GP yang merupakan cucu kandung kedua korban.
"Mereka bertiga sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Namun ada perlakuan berbeda untuk ketiganya karena dua pelaku berusia di bawah umur," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga
Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaDalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSaat Pengasuh Ponpes se-Indonesia Ajak Pemimpin Bangsa Kembali Bersatu usai Pemilu 2024
MP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampilan Kece Uut Permatasari, Ibu Dua Anak yang Masih Seperti ABG
Di usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir
Sang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil
Baca SelengkapnyaPesan Istri Kasad Maruli Simanjuntak ke Ibu-Ibu Persit 'Jangan Takut Bersuara'
Uli juga berpesan agar setiap istri Perwira hadir menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan anggotanya.
Baca SelengkapnyaSering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHari Terakhir Lapor SPT Tahunan: Jika Terlambat Siap-Siap Kena Sanksi Denda hingga Masuk Penjara
Beriku daftar sanksi bagi wajib pajak yang terlambat lapor SPT Tahunan.
Baca Selengkapnya