Merdeka.com - Dua orang pekerja konveksi di Jalan Industri Jakarta Pusat ditangkap petugas Polsek Sawah Besar, Selasa (23/3). Polisi beralasan menangkap keduanya karena label Standar Nasional Indonesia (SNI).

Hal ini diungkap oleh DPP Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita) yang mendapat pengaduan. Penangkapan itu pun menuai protes.

"Menurut pengakuan pekerja konveksi tersebut, ia dibawa karena soal izin dan SNI, ini jelas aneh. Kami dari LSM Gempita jelas mempertanyakan, apa dasar hukum penangkapan tersebut," kata Ketua Umum DPP LSM Gempita, T Rusdy, dalam pesan singkat, Kamis (25/3).

Ia menyayangkan penangkapan dilakukan di tengah terpuruknya ekonomi akibat hantaman Pandemi Covid-19. "Pelaku usaha kecil, konveksi rumahan sedang pusing karena pandemi, ini kok polisi malah cari-cari kesalahan, dan main tangkap pekerja yang tidak tahu apa-apa karena produknya dianggap tidak memiliki SNI," ujarnya.

Menurutnya, sikap polisi tersebut tidak profesional dan tak bisa ditolerir.

"Kita hargai dan hormati Korps Bhayangkara sebagai salah satu penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Kita ingin polisi yang bekerja secara profesional," katanya.

"Terlepas sekarang pekerja tersebut hari ini sudah dibebaskan, itu persoalan lain. Kasihan masyarakat, khususnya pekerja konveksi yang tidak mengerti apa-apa," katanya.

Pihaknya berharap anggota polisi tersebut diperiksa sesuai aturan yang berlaku. Hingga saat ini merdeka.com masih terus mencari konfirmasi dari pihak Kepolisian.