1.500 Rumah Warga Pesisir Selatan Sumbar Terendam Banjir
Merdeka.com - Tingginya curah hujan diwilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barata (Sumbar) sebabkan 10 Kecamatan terendam banjir, data sementara 1.500 hingga 2.000 rumah warga terdampak.
Kepala BPBD Pesisir Selatan Doni Gusrizal mengatakan, tingginya curah hujan sejak Jumat (25/3) sore mengakibatkan 10 kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, serta Lunang.
"Tadi malam tinggi air di dalam rumah kurang lebih sekitar 1 meter, sementara di luar mencapai 1,5 meter hingga 2 meter," tuturnya.
Air yang paling tinggi itu terjadi sekitar pukul 24.00 Waktu Indonesia Barat dan pagi baru mulai surut, sejauh ini untuk korban jiwa tidak ada.
"Alhamdulillah sejauh ini korban jiwa tidak," katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu, (25/3).
"Data sementara ada 1.500-2.000 rumah warga yang terdampak. Daerah yang paling terdampak itu Kecamatan Koto XI Tarusan. Untuk data validnya kita masih menunggu laporan dari masing-masing nagari," sambungnya.
Katanya, saat ini di beberapa lokasi air sudah mulai surut dan wargapun sudah kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa lumpur, serta memperbaiki perabotan rumah yang rusak akibat banjir. "Air sudah surut, dan wargapun juga sudah membersihkan rumah mereka," ujarnya.
Sambungnya, untuk saat ini bantuan sudah sampai ke lokasi, bantuan yang kita serahkan berupa sembako, "Bantuan sudah sampai di lokasi, bantuan yang kita serahkan berupa sembako untuk berbuka puasa," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca Selengkapnya