Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur tangkap 150 orang dalam razia preman yang dilakukan di sejumlah lokasi. Razia preman ini akan terus ada selama Bulan Ramadan, sebab tindak kriminal kerap meningkat pada tenggang waktu itu.

"Kami akan terus meningkatkan razia preman di beberapa lokasi menjelang Lebaran agar masyarakat bisa tenang. Dari 150 orang yang diamankan dalam razia preman, sebanyak 32 orang di antaranya diproses hukum dan 118 orang dilakukan pembinaan," kata Kapolres Jember, AKBP Sabilul Alif seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/6).

Menurut Alif, polisi telah mengantongi barang bukti berupa dua buah senjata tajam, satu buah obeng, 20 botol minuman keras, tujuh botol alkohol dengan kadar 70 persen, uang sebesar Rp 770 ribu, empat lembar karcis palsu, dan empat pluit. Para preman yang kedapatan membawa senjata tajam akan diproses lebih lanjut oleh petugas kepolisian. Mereka akan dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Tentang Izin Kepemilikan Senjata Tajam dan diancam hukuman di atas lima tahun.

Ratusan orang tersebut terjaring razia di sejumlah tempat antara lain, Terminal Tawang Alun, stasiun kereta api, pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan, sekitar traffic light, zona parkir liar, terminal angkutan kota, lokasi pangkalan ojek, dan angkutan umum.

Alif juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan peka terhadap situasi lingkungan sekitarnya. Sebab tingkat kejahatan menjelang hari raya kerap naik drastis. Selain mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan, Alif juga menyisir berbagai tempat yang kerap menjadi sasaran tindak kriminal.

"Kami sudah melakukan pengecekan di sejumlah perbankan dan toko emas yang biasanya menjadi sasaran kriminalitas," ujarnya.