Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mencatat 135 rumah rusak akibat diguncang gempa bermagnitudo 6,4 pada Sabtu (3/12) kemarin. Namun pemerintah Kabupaten Garut tidak akan memberikan bantuan kepada pemilih rumah.
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Satria Budi menjelaskan bahwa 135 rumah yang rusak akibat guncangan gempa tersebar di 40 desa di 16 kecamatan Kabupaten Garut. "Rumah-rumah yang terdampak gempa itu mengalami rusak ringan, hanya retak-retak kecil," kata Satria, Selasa (6/12).
Kendati mengalami rusak, menurut Satria, rumah-rumah yang terdampak gempa masih bisa ditempati oleh warga karena dianggap tidak membahayakan penghuninya. Oleh karena itu, dia memastikan bahwa tidak ada warga yang mengungsi akibat gempa yang terjadi akhir pekan kemarin.
"Untuk korban yang mengalami luka ada satu orang di Kecamatan Selaawi akibat tertimpa asbes rumah. Untuk fasilitas lainnya yang terdampak, ada 3 fasilitas ibadah dan 5 fasilitas pendidikan. Itu semuanya juga hanya kerusakan ringan. Kalau korban jiwa dipastikan tidak ada," ujar dia.
Meski ada lebih dari seratus rumah dan fasilitas pendidikan juga ibadah yang mengalami kerusakan akibat gempa, Satria menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Garut tidak akan memberikan bantuan. "Karena tingkat kerusakan yang ringan dan kondisi rumah masih aman untuk ditempati," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Garut, Sabtu (3/12). Getaran terasa hingga beberapa wilayah di Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, gempa itu terjadi pukul 16.49 WIB. Adapun pusat gempa itu berada di barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 118 kilometer.
"Dalam beberapa menit pertama setelah gempa, parameter gempa dapat berubah dan boleh jadi belum akurat," kata Rahayu di Bandung, Jawa Barat.
Pantauan merdeka.com di Kota Garut, sejumlah warga panik dan berhamburan keluar bangunan saat gempa terjadi. Warga merasakan gempa sekira lima detik.
"Pada panik, pada mau keluar lari. Pas persiapan lari, gempa sudah berhenti," kata salah satu warga Garut bernama Aris kepada merdeka.com.
Seorang warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami luka di kepala akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (12/3) petang. Getaran gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 itu menyebabkan genteng rumah berjatuhan dan menimpa kepala korban.
Kapolsek Limbangan Resor Garut, Kompol Remmy Eka Saputra membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini korban dengan jenis kelamin perempuan itu sudah mendapatkan perawatan.
"Memang betul ada warga kami yang menjadi korban akibat gempa. Luka di bagian kepala karena tertimpa genteng rumahnya saat gempa. Korban sudah dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan," kata Remmy saat dihubungi melalui sambungan telepon.
[gil]Baca juga:
Mengungkap Potensi Gempa Bumi akibat Sesar Garsela
Bupati Garut: Gempa Terjadi Beberapa Kali Karena Sesar Garsela
CEK FAKTA: Hoaks Video Jalan Rusak Parah Akibat Gempa Garut
Waspada Hoaks Terkait Gempa Garut, Begini Fakta-faktanya
Tembok Tiga Rumah di Ciamis Retak Dampak Gempa Garut, Penghuni Pilih Tetap Bertahan
CEK FAKTA: Tidak Benar Puting Beliung di Pantai Sayang Heulang Garut
Analisis BMKG Soal Gempa Garut: Akibat Aktivitas dalam Lempeng Indo-Australia
Advertisement
Polisi Usut Pemilik Mobil Audi Penabrak Mahasiswi Cianjur
Sekitar 16 Menit yang laluKPK Periksa Sembilan Anggota DPRD Jatim Terkait Dugaan Suap Dana Hibah
Sekitar 21 Menit yang laluLukas Enembe Tagih Janji Ketua KPK Firli Bahuri
Sekitar 29 Menit yang laluPropam Polda Lampung Periksa 2 Personel Terkait Tewasnya Pelaku Pencurian
Sekitar 31 Menit yang laluHasil Musra Relawan Jokowi di Yogyakarta: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar
Sekitar 32 Menit yang laluWakil Ketua Komisi II Jelaskan Alasan Usulan Pilgub Dihapus dan Dipilih DPRD
Sekitar 39 Menit yang laluModus Ajak VCS Setelah Kenalan di Facebook, Polisi Gadungan Peras Wanita Jambi
Sekitar 46 Menit yang laluSurya Paloh Mendadak Keringatan Ditanya Pilih Datangi Golkar Ketimbang PKS & Demokrat
Sekitar 46 Menit yang laluPolri Keluarkan Sprindik Baru Kasus Penggelapan Dana KSP Indosurya
Sekitar 49 Menit yang laluPasien Kraken di Tangerang Selatan Sudah Tiga Kali Vaksinasi Covid-19
Sekitar 50 Menit yang laluSurya Paloh Sebut Temui Ketum Golkar Airlangga Lebih Prioritas dari Koalisi Perubahan
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Pastikan Gagal Ujian Praktik SIM C Bisa Coba 3 Kali Lagi di Hari yang Sama
Sekitar 1 Jam yang laluSurya Paloh Ungkap Hasil Pertemuan dengan Jokowi, Singgung soal Reshuffle
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 1 Jam yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 1 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 2 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 2 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 22 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 22 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluLIVE STREAMING: Sidang Ricky Rizal Tanggapi Replik Jaksa Hari Ini
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 9 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 22 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 22 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: Diminta Out oleh Suporter Bali United, Stefano Teco Kalem, Tak Baca Medsos
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami