13 Kepala Daerah Terkena OTT, Jatim Menjadi 'Lahan Basah' bagi Koruptor
Merdeka.com - Jawa Timur masih menjadi lumbung kasus korupsi. Setidaknya, dari catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di 2018 lalu, ada 13 kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) lembaga antirasuah tersebut.
Ini diungkap Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata saat menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi di Gedung Grahadi, Surabaya bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa serta bupati dan wali kota se-Jawa Timur, Kamis (28/2).
Kata Alexander, di medio 2018 lalu, pihaknya telah melakukan 30 kali OTT di seluruh Indonesia, 20 di antara tersangkanya adalah kepala daerah. "Dari 20 kepala daerah itu, 13 di antaranya dari Jawa Timur," katanya.
Kasus korupsi di Indonesia yang paling banyak dilaporkan ke KPK adalah jual beli jabatan dengan modus lelang. "Ini banyak sekali laporan yang kami terima," ungkapnya.
Selain itu, Alexander juga menyebut, potensi rawan korupsi juga terjadi pada proses perencanaan proyek. Misalnya, seorang pengusaha membawa proposal ke DPRD, kemudian melakukan suap dengan tujuan agar proyeknya digolkan.
Kemudian dalam proses lelang atau tender, masih menurut Alexander, hanya sebatas formalitas, karena pemenangnya, itu sudah ditentukan sejak awal.
"Kalau anggaran disetujui, nanti didapatkan ketika anggaran itu sudah tidak benar penyusunannya, nanti dalam proses lelang proyekpun, itu nanti akan tidak benar," paparnya.
Untuk itu, KPK mengingatkan seluruh kepala daerah agar dalam penyusunan anggaran, itu ada transparansi dan partisipasi masyarakat.
Dan yang terpenting, katanya, anggaran itu bisa dipertanggungjawabkan. "Jangan sampai anggaran itu yang mungkin jumlahnya tidak besar, itu hanya mengakomodir pihak-pihak tertentu," imbaunya.
Selebihnya, KPK mengapresiasi komitmen gubernur, bupati dan wali kota se-Jawa Timur, serta seluruh stakeholder yang ingin terus memperbaiki sistem dan tata kelola pemerintahan di daerah. "Kami akan membantu bapak ibu sekalian," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OTT KPK di Labuhanbatu Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa, Bupati Erik Adtrada Ritonga Ikut Terjaring
Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah
Ketut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK OTT Pejabat Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara
(KPK) melakukan OTT terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, atas dugaan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaKejagung Bidik Kementerian ESDM dan KLHK di Kasus Korupsi Komoditas Timah
Adapun pemeriksaan terhadap saksi telah dilakukan terhadap 130 orang untuk proses penyidikan yang telah berjalan sejak Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Menghalangi Penyidikan Kasus Korupsi Timah
Mulai dari mengumpulkan keterangan saksi, penggeledahan, penyitaan, hingga penahanan terhadap tersangka tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Kepala Puskesmas Bojong Tersangka Korupsi, Potong & Lakukan Pungutan dari Anggaran
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaDijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca SelengkapnyaKejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah
Sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
Baca Selengkapnya