13 Hari Operasi, Tim SAR Resmi Hentikan Pencarian Korban dan Serpihan Sriwijaya Air
Merdeka.com - Operasi pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi dihentikan Tim SAR gabungan mulai hari ini. Operasi kemanusiaan itu dihentikan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 13 hari atau dua kali tiga hari masa perpanjangan.
"Basarnas telah melakukan operasi selama 7 hari pertama dan melakukan perpanjangan 2 kali tiga hari dan dengan berbagai pertimbangan, kami menutup operasi pencarian SAR hari ini," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat jumpa pers di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1).
Hal senada dikatakan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito. Dia mengatakan, penghentian operasi sudah sesuai dengan pertimbangan yang matang.
"Melalui pertimbangan teknis hasil temuan korban dan efektivitas pertemuan dengan keluarga korban dan masukan di lapangan, maka hari ini Kamis 21 januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi SAR terhadap SH 182 di Kepulauan Seribu secara resmi ditutup atau penghentian," tegas Bagus.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Pesawat hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2020. Pesawat SJ 182 rute Jakarta - Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.
Total 43 Korban Sriwijaya Air Berhasil Diidentifikasi, 32 Diserahkan ke Keluarga
Tim DVI Polri telah menyerahkan total sebanyak 32 korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ke pihak keluarga terhitung selama 13 hari operasi kemanusiaan. Sejauh ini, sudah ada 43 korban yang berhasil diidentifikasi.
"Sebanyak 43 korban yang telah kami identifikasi, 22 laki-laki dan 21 perempuan. Sebanyak 32 korban sudah diserahkan kepada keluarganya," tutur Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2021).
Menurut Hery, pihaknya menerima 324 kantong jenazah berisikan body part dan 264 kantong properti. Adapun sampel DNA yang diterima ada 438 sampel.
"Tim postmortem saat ini sedang menyelesaikan pemeriksaan properti. Cukup banyak," kata Hery.
Perwakilan Tim Penyelam Letnan Kolonel Laut Faruq Deddy, mengatakan timnya kesulitan mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Selain ombak tinggi dan kencang, jarak pandang penyelam juga terbatas baik di atas atau di bawah air.
"Visibility penyelam terbatas di atas mau pun di bawah air," kata Faruq.
Dia melanjutkan, dalam beberapa hari terakhir, jarak pandang hanya sekitar 10-20 cm saja, dengan ketinggian ombak hingga 2 meter.
"Bahkan sempat hanya 10-20 cm, gelombang juga tinggi sampai 2 meter, arus di bawah laut juga kuat jadi itu yang menghambat pencarian di situ," jelas dia.
Karena situasi yang tidak mendukung pencarian, Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan tim SAR gabungan tidak akan memaksakan pencarian Sriwijaya Air jika cuaca masih buruk.
"Rekan kita di lapangan masih tidak ada yang turun dan kapal kita berlindung di tempat aman," jelas dia dalam kesempatan yang sama.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Pesawat hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2021.
Pesawat SJ 182 rute Jakarta - Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.
Reporter: Muhammad Radityo PriyasmonoSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selayar, Lima Ditemukan Meninggal Dunia dan 18 Masih Hilang
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaImbas Sebaran Abu Vulkanik Marapi, Otoritas Bandara Internasional Minangkabau Ditutup
Penutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi, Super Air Jet Jadi Maskapai Pertama yang Mengudara
Sebelumnya bandara ini ditargetkan beroperasi pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaTinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca Selengkapnya5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca Selengkapnya