Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya melakukan pemanggilan terhadap bekas Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Hadi Poernomo dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam permohonan keberatan wajib pajak yang diajukan Bank Central Asia (BCA).

"Yang bersangkutan diperiksa sebagai tersangka," kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Jakarta, Kamis (5/4).

Hadi akan diperiksa untuk pertama kalinya oleh KPK. Padahal, Hadi ditetapkan sebagai tersangka sejak 21 April 2014 lalu. Hadi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kapasitasnya sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) tahun 2002 hingga 2004.

Diketahui, KPK sudah memanggil banyak saksi untuk melengkapi berkas penyidikan kasus dugaan korupsi yang menjerat Hadi Poernomo ini.

Sebelumnya, kasus ini disidik KPK setelah Hadi ditengarai melakukan penyalahgunaan wewenang dengan memerintahkan Direktur Pajak Penghasilan (PPh) mengubah hasil telaah dan kesimpulan Direktorat PPh terhadap permohonan keberatan wajib pajak yang diajukan BCA. Sejauh ini, KPK menduga, kasus tersebut menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 375 miliar.

Atas dugaan tersebut, Hadi disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana.