102 Tenaga Kesehatan di Solo Batal Disuntik Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Sebanyak 102 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Solo batal disuntik Vaksin Covid-19 karena sejumlah faktor. Sementara dari 1.912 nakes, hingga hari keempat vaksinasi tercatat sebanyak 1.605 sudah divaksin Covid-19.
"Kalau yang eksklusi sesuai rekomendasi PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) ada 92 nakes. Kemudian yang tidak hadir ada 35, itu yang saya belum tahu alasannya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, di Solo, Selasa (19/1).
Siti mengatakan pihaknya belum mengetahui alasan ke-35 nakes tersebut tidak hadir. Pihaknya akan menghubungi para nakes tersebut terkait alasan mengapa tidak hadir saat jadwal vaksinasi Covid.
"Sekarang mau kita hubungi, alasan tidak hadirnya karena apa. Kan mereka sudah masuk PCare artinya kan sudah registrasi mendaftar kembali dan menentukan fasilitas kesehatan (faskes) dan menentukan jam, tapi kenapa ga datang . Ini kan selama empat hari ada 35," katanya.
Siti menyebut, untuk nakes yang tidak datang sesuai jadwalnya akan dikirim info kembali melalui SMS. Dikarenakan sistem yang sedang mengalami gangguan.
"Dari rapat kemarin dengan Kementerian Kesehatan sebagai tindak lanjut rapat minggu malam dengan Pak Menteri, ada keluhan di beberapa daerah karena jaringan internet gak bagus. Tapi kalau di Solo kan jaringan internet sudah bagus," katanya.
Kendala lain yang dialami, lanjut Siti, adalah beberapa nakes belum mendapatkan SMS dan kesulitan dalam melakukan registrasi. Beberapa permasalahan tersebut ditampung Kemenkes sehingga akan dipermudah.
"Kami mempunyai tugas dalam dua hari ini memverifikasi, cuma tadi dari data yang dikirim tidak menunjukkan nakes itu bekerja di faskes mana," ucapnya.
Siti menambahkan, dengan kemudahan itu maka nantinya faskes (fasilitas kesehatan) bertanggung jawab pada nakesnya sendiri-sendiri. Dokter praktik atau klinik atau apotek yang tidak menjalankan vaksinasi akan dibuatkan konsep tanggung jawab di Puskesmas setempat.
Disinggung mengenai KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang dialami para nakes yang telah divaksin, Siti menyebut sangat kecil. Namun, pihaknya akan tetap mengamati.
"Kalau sekedar rasa nyeri habis disuntik, ya wajar. Tapi harus kita amati, ada juga 4 orang yang mual. Ini mungkin karena capek juga," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menjanjikan untuk memberikan tunjangan khusus bagi tenaga kesehatan (nakes).
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya