Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Orang meninggal dalam kecelakaan arus mudik di Jembrana

10 Orang meninggal dalam kecelakaan arus mudik di Jembrana Ilustrasi Kecelakaan Bus. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam sehari terjadi empat kali kecelakaan yang melibatkan para pemudik di jalur lintas Denpasar-Gilimanuk. Dari empat kasus kecelakaan tersebut, dua orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami patah tulang.

Kecelakaan yang mengakibatkan dua korban tewas terjadi Rabu (22/6) pukul 01.00. Pemotor Sepeda bertabrakan dengan mobil pikap.

Kecelakaan terjadi di jalan umum lingkungan penginuman Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya KM 122-123 jurusan Denpasar-Gilimanuk. Berawal ketika sepeda motor datang dari selatan ke utara atau dari arah Denpasar ke Gilimanuk.

Pada situasi jalan lurus, pengendara sepeda motor mengambil haluan terlalu ke kanan, sehingga terjadi tabrakan dengan pikap yang pada saat bersamaan datang dari arah berlawanan.

Akibat kejadian itu pengendara sepeda motor Chohir Muchtar (19) warga Dusun Krajan, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Sedangkan yang dibonceng Mohamad Taufik (17) meninggal dunia di RSU Negara setelah sempat mendapat penanganan tim medis. Sementara pengemudi pikap Ali Mahsun (40) dari Dusun Selorejo Desa Temurejo Kecamatan Bangurejo, Banyuwangi luka ringan.

Semantara itu pada jam bersamaan terjadi kecelakaan yang dialami pemudik yang mengendarai sepeda motor dengan berboncengan. Lokasi kecelakaan lima meter sebelum jembatan Pohsanten, Desa Penyaringan, Mendoyo.

Akibat kecelakaan tersebut pengendara mengalami patah tulang kaki kanan dan harus dirawat di RSU Negara, sementara rekan yang diboncengnya mengalami luka ringgan.

Pada pukul 07.45 terjadi lagi kecelakaan yang melibatkan pemudik di Banjar Tegak Gede Desa Yehembang Kangin, Mendoyo.

Kecelakaan melibatkan bus yang dikemudikan Gatot Wahyudi dari Malang dengan sepeda motor yang dikendarai Alidi Ferxios, dari Denpasar Selatan.

Dari informasi yang diterima, kecelakaan terjadi ketika bus dari barat ke timur mendahului sepeda motor, dan dari arah timur datang sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi dan pengendara bergerak ke kanan sehingga terjadilah tabrakan.

Akibatnya pengendara sepeda motor mengalami patah tulang kaki kanan, dan terjatuh ke selatan jalan selanjutnya dikirim ke Puskesmas Mendoyo dan dirujuk ke RSU Negara.

Sementara sore kemarin sekitar pukul 18.15 WITA, laka lantas terjadi di wilayah Banjar Yehsumbul, Desa Yehsumbul, Mendoyo melibatkan truk.

Truk tersebut dikemudikan oleh Iwan (45) asal Tangerang. Datang dari arah barat menuju ke timur atau dari arah Gilimanuk menuju Denpasar.

Saat memasuki tikungan Yehsumbul, truk mengalami rem blong sehingga menabrak papan baliho. Kondisi truk rusak pada bagian depan, sementara sopir selamat.

Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Nyoman Sukadana yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Saat ini kasus lakalantas tersebut ditangani unit laka Polres Jembrana," kata Nyoman Sukadana, Kamis (22/6).

Sukadana memastikan terkait arus mudik ini tercatat sudah 10 orang meninggal dunia akibat laka lantas di wilayah Kabupaten Jembrana. Paling tragis adalah insiden rombongan pemudik pada mobil travel dengan truk tronton. Pada insiden ini delapan orang tewas.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Polisi Sergap Rombongan Pemotor yang Masuk Tol Jagorawi

Polisi Sergap Rombongan Pemotor yang Masuk Tol Jagorawi

Akibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.

Baca Selengkapnya
8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran

8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran

Rasa lemas dan ngantuk merupakan ancaman yang muncul saat kita melakukan perjalanan jauh untuk mudik lebaran. Ketahui sejumlah cara untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya