10 Hari Dirawat, 80 Santri Garut yang Terpapar Covid-19 Dinyatakan Sehat
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyampaikan, 80 orang santri yang terpapar Covid-19 dari salah satu pesantren di Kecamatan Pangatikan, Senin (2/11) dipulangkan setelah menjalani sejumlah pengujian. Dari hasil pengujian, para santri dinyatakan sehat dan boleh pulang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani menuturkan, 80 orang santri sempat menjalani perawatan di salah satu tempat isolasi di wilayah Kecamatan Wanaraja selama 10 hari.
"Berdasarkan panduan, para santri ini sebelum dipulangkan kita lakukan rontgen dan cek lab karena mereka ini OTG (orang tanpa gejala). Tes swab hanya dilakukan di awal saja. Untuk para santri yang berjumlah 80 orang ini hasil rontgen dan labnya bagus sehingga dinyatakan sehat dan boleh pulang," sebut Leli.
Ke-80 santri itu merupakan kelompok pertama dari pesantren yang terpapar. Saat ini masih ada 34 orang santri yang masih menjalani perawatan di tempat lainnya.
Dengan banyaknya santri yang terpapar, Leli berharap pesantren memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Sebetulnya bukan hanya untuk pesantren saja, tapi untuk semua kalangan masyarakat. Semuanya harus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19," tutupnya.
Untuk diketahui, 80 santri di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes usap. Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebut bahwa para santri terpapar dari salah seorang temannya asal Bekasi.
Rudy mengatakan bahwa awalnya salah satu santri asal Bekasi datang ke pesantren dalam keadaan demam dan mual-mual. Setelah dilakukan swab test, santri tersebut positif Covid-18.
"Tim gugus tugas lantas melakukan tracing dan tracking kepada seluruh santri di pesantren tersebut. Hasilnya ditemukan ada 80 santri yang positif. Semuanya sekarang sudah mulai menjalani isolasi mandiri di pesantren," kata Rudy, Sabtu (24/10).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus Santri Tewas Diduga Dianiaya di Kediri, Ahmad Sahroni Sentil Sikap Pesantren
Pesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaSantri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaKasus Santri AH di Jambi Tewas dengan Banyak Luka, 2 Senior jadi Tersangka
Keluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaLagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus
Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca Selengkapnya