Wapres Ma'ruf Ungkap Isu Penghambat Bisnis Perbankan Syariah
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin menyebut, masih ada beberapa isu strategis dan tantangan perlu diselesaikan di sektor perbankan syariah Indonesia. Secara potensi salah salah satu layanan jasa keuangan syariah tersebut sampai saat ini memang masih terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Dia menyadari pangsa pasar perbankan syariah, saat ini terdapat peningkatan walaupun masih terbilang rendah, yaitu dari kisaran angka 5,7 persen di tahun 2017, kemudian meningkat dan mencapai angka 6,5 persen di tahun 2020 dari total perbankan nasional. Angka tersebut menjelaskan masih tersedia ruang yang cukup luas untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia.
Namun berdasarkan Kajian Transformasi Perbankan Syariah yang disusun pada tahun 2018 oleh OJK, terdapat beberapa isu strategis yang masih menghambat akselerasi pertumbuhan bisnis perbankan syariah. Pertama belum adanya diferensiasi model bisnis yang signifikan, kedua kualitas dan kuantitas SDM yang kurang optimal.
Kemudian ketiga rendahnya tingkat literasi dan inklusi dan keempat layanan perbankan syariah yang kurang kompetitif jika dibandingkan produk dan layanan perbankan konvensional.
Oleh karena itu, menurutnya ada beberapa solusi yang dapat menjawab penetrasi pasar perbankan syariah saat ini. Caranya memanfaatkan pentingnya generasi milenial untuk masuk ke pasar perbankan syariah.
"Selain itu perbankan syariah juga perlu penyediaan produk dan layanan perbankan syariah yang kompetitif, distribusi kanal digital agar lebih mudah diakses masyarakat, produk yang menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat sehari-hari, kemudahan transaksi dan interaksi untuk nasabah, dan jaringan mitra yang luas," kata dia dalam Webinar Peran, Tantangan, dan Solusi Bank Syariah di Industri Perbankan Indonesia, Rabu (7/7).
Selanjutnya
Wapres Ma'ruf menyebut potensi generasi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi Z (atau i-Generation) yaitu sekitar 27,94 persen dan generasi milenial sebesar 25,87 persen. Selain telah melek internet sejak usia dini generasi ini juga saat ini cenderung memiliki minat yang besar untuk memilih gaya hidup yang sesuai dengan agama dan keyakinannya.
Sesuai hasil riset yang diselenggarakan oleh Inventure Knowledge tahun 2020 tentang Millennial Muslim Megashifts menyimpulkan bahwa generasi yang popular disebut Gen-Sy (Gen-si) didominasi anak muda yang akrab dengan produk dan layanan perbankan Syariah.
Selain itu, dari survei tersebut juga disimpulkan bahwa setelah terjadinya pandemi Covid-19 mayoritas publik (58,8 persen) cenderung lebih religius dan lebih memilih lembaga keuangan dengan prinsip syariah.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Minta Jabar Maksimalkan Potensi Keuangan Syariah
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaWapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024
Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaDulu Bekerja Sebagai Satpam, Pria Ini Kini Sukses Jual Sabun Cair Beromzet Rp50 juta
Seorang mantan karyawan bank swasta di Gresik memutuskan untuk resign dan berjualan sabun di rumahnya, kini sukses raih omzet puluhan juta selama satu bulan.
Baca SelengkapnyaNaik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya