Merdeka.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen terus memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya segmen mikro dan ultra mikro. Salah satunya melalui pendirian Ekosistem Ultra Mikro pada September 2021 lalu.

Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, pembentukan ekosistem ini tak lain yakni untuk mendekatkan akses keuangan kepada pelaku Usaha Ultra Mikro.

"Dengan semakin mudahnya akses keuangan bagi para pelaku usaha ultra mikro, maka kami tentu berharap memberikan dampak positif dari sisi sosial dan ekonomi masyarakat," ujarnya pada Merdeka.com di Jakarta, ditulis Rabu (28/6).

Dari sisi BRI, menurutnya, pembentukan ekosistem ultra mikro akan memperkuat perjalanan BRI dalam mencapai aspirasi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion. Selain itu, akan terus memberikan value berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Masing-masing entitas memiliki keunikan dan competitiveness yang berbeda-beda," ucap Aestika.

"Di mana BRI fokus pada individual financing, seperti melalui KUR Super Mikro, KUR Mikro dan Kupedes. Sedangkan Pegadaian fokus pada bisnis gadai dan PNM fokus pada group financing," tambahnya.

Upaya Dorong Pengusaha Naik Kelas

Aestika menambahkan, perjalanan integrasi holding Ultra Mikro ini dimulai dengan fase empower. Di mana PNM melalui model bisnis group lending akan menyediakan program pemberdayaan kepada nasabah yang tidak layak (unfeasible) dan unbanked untuk menjadi pengusaha ultra mikro yang lebih independen.

"Selanjutnya, pada fase integrasi, saat nasabah PNM sudah menjadi layak atau feasible dengan kapasitas bisnis yang meningkat, dapat ditawarkan produk Ultra Mikro BRI dan Pegadaian," imbuh Aestika.

Aestika menegaskan, tujuan akhir dari integrated journey dalam ekosistem ultra mikro ini adalah fase peningkatan/ upgrade oleh BRI.

"Di mana nasabah UMi telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen mikro," tutupnya.