Perjalanan Panjang Bank FAMA, Mulai Berdiri Tahun 1993
Merdeka.com - Bank FAMA bakal menapaki bisnis bank digital di Indonesia. Dua perusahaan besar yaitu Singtel Alpha Investment dan Grab Holdings Limited resmi masuk sebagai investor baru lembaga keuangan tersebut.
Bank FAMA pertama kali berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung, didirikan pada tanggal 5 Maret 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1993 sebagai Bank Umum dengan modal disetor berjumlah Rp10 miliar. Bank FAMA mulai beroperasi yang berkantor di Jl Cihampelas 40 Bandung.
Bank FAMA waktu itu terus melakukan ekspansi bisnis. Salah satunya dengan mendirikan Kantor Cabang Pertama di Jakarta beroperasi di Komplek Pertokoan Tanah Abang F-11. Tepatnya pada tanggal 1 November 1996.
Selanjutnya, pada 7 Februari 1996, Bank FAMA membuka Kantor Cabang Pembantu pertama di Bandung beroperasi di Jl. Otto iskandardinata no 95.
Bisnis terus berjalan, Bank FAMA akhirnya memindahkan kantor pusat ke Jl. Asia Afrika 115 Bandung pada 16 April 2001. Kemudian, pada 14 Maret 2005, Kantor Cabang Pembantu ketiga di Bandung beroperasi di Jl. Jend Sudirman no 189.
Pada 19 Oktober 2009, Bank FAMA membuka Kantor cabang pembantu keempat di Bandung mulai beroperasi di Kompeks Ruko TKI II 1A/45. Tak berhenti di situ, Kantor cabang pembantu di Tangerang mulai beroperasi di BSD Junction Ruko Blok A/45 mulai 15 Februari 2013.
Bank FAMA terus melanjutkan bisnis dengan mendirikan Kantor cabang pembantu kelima di Bandung mulai beroperasi di Jalan Terusan Jalan jakarta 10E Antapani pada 20 Agustus 2015. Terakhir, pada 22 Desember 2021 perubahan kepemilikan Bank kepada EMTEK Grup.
Bergabung Bersama EMTEK
Dua perusahaan besar yaitu Singtel Alpha Investment dan Grab Holdings Limited resmi masuk sebagai investor baru lembaga keuangan tersebut. Kedua perusahaan ini mengambil porsi sama, 2,3 miliar saham.
Penerbitan saham baru yang dibeli dua perusahaan multinasional ini mengubah kepemilikan Elang Media Visitama (EMV) di Bank Fama menjadi 62,76 persen. Singtel dan Grab pun masing-masing menguasai 16,26 persen, dan PT Nusantara Berkat Agung menggenggam 4,72 persen.
Mengutip Katadata, dalam akta jual beli saham tersebut tertulis Elang Media Visitama (EMV) membeli 9,08 miliar saham yang setara dengan 93 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor Bank Fama. Untuk akuisisi itu, Grup Emtek merogoh kocek sebesar Rp908,95 miliar dari dana internal perusahaan.
Pada awal akuisisi, Grup Emtek membeli saham Bank FAMA dari empat pihak. Pertama, saham Junus Jen Suherman sebanyak 4,42 miliar lembar. Kedua, milik Edi Susanto 1,7 miliar lembar, lalu dari Dewi Janti 1,7 miliar saham, dan PT Surya Putra Mandiri Sejahtera 1,25 miliar saham.
Dari total 9,08 miliar saham yang dimiliki Grup Emtek, 684,1 juta saham Bank FAMA akan dimiliki PT Nusantara Berkat Agung alias NBA. Jumlah saham ini diperoleh dari 7 persen total pembelian saham milik Junus Jen Suherman.
Alasan pemilik Bank Fama melepas sahamnya ke EMV yakni agar perusahaan dapat memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan alias POJK Nomor 12 mengenai kewajiban modal inti minimum. Dalam aturan tersebut, otoritas mengharuskan seluruh bank untuk memiliki modal inti minimal Rp2 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semarang Banjir, Empat Perjalanan Kereta Api Relasi Solobalapan Batal
Empat perjalanan KA tersebut sedianya berangkat dan menuju Stasiun Tawang Bank Jateng.
Baca SelengkapnyaDaftar Bank Pemerintah Berikut Fungsi dan Tujuannya, Simak Lebih Lanjut
Saat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJadi Fasilitator Pertumbuhan Ekonomi, Perbankan Fokus Terapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Perbankan menjalankan peran sebagai fasilitator pertumbuhan dan penyetaraan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menilik Pesantren Ramah Lingkungan di Jombang, Bijak Kelola Sampah Cuan Jutaan Rupiah
Pesantren ini punya bank sampah yang dikelola secara profesional
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca Selengkapnya