OJK Ingin Bank Syariah di Indonesia Lebih Kompetitif, Bagaimana Caranya?
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini tengah fokus untuk membantu pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Regulator tersebut menginginkan bank syariah di Tanah Air bisa semakin kompetitif dengan pendekatan semakin rasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengakui bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat lama. Meski demikian, saat ini ada sedikit perubahan dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Sekarang sudah ada BSI, saya adalah salah satu orang yang ikut senang," kata Dian di Bandung, Sabtu (24/9).
Meski demikian, dia mengaku belum puas karena hanya ada satu bank syariah yang besar. Ibaratnya, BSI kini sudah jadi paus (besar), dan menjadi saingan bank syariah kecil.
"Tidak sehat juga kalau kemudian ada BSI seperti paus, yang lain teri atau kakap," katanya.
Oleh karena itu, OJK katanya akan berfokus pada perkembangan bank syariah. Ini dilakukan dengan upaya lebih sistemik dan mendasar, dan mencari masalah sebenarnya di bank syariah.
"Bank syariah akan semakin kompetitif dan pendekatan semakin rasional. Bank Syariah harus kompetitif," tutupnya.
Penetrasi Bank Syariah Indonesia Kalah Dibandingkan Malaysia
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk mengakui penetrasi industri perbankan berbasis syariah di Indonesia masih rendah. Tercatat di akhir tahun 2020 lalu penetrasi bank syariah di Indonesia baru sekitar 6,51 persen atau masih di bawah 7 persen. Angka ini jauh dibandingkan dengan Malaysia yang penetrasinya sudah hampir 30 persen.
Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mencatat, setidaknya ada empat faktor penyebab rendahnya tingkat penetrasi perbankan syariah di Tanah Air. Pertama, ialah jaringan.
Dalam bahan paparannya, jumlah jaringan bank konvensional di Indonesia saat ini telah mencapai 28.342 kantor unit. Sedangkan, jaringan perbankan syariah baru mencapai 2.664 kantor unit.
"Kita lihat layanan syariah ini versus jumlah penduduk 1 berbanding 101.426 ribu orang," ujarnya dalam Webinar Gebyar Safari Ramadan di Jakarta, Rabu (6/4).
Kedua, rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah juga menjadi faktor minimnya penetrasi perbankan syariah. Ketiga, infrastruktur IT dan Digital Channel. "Ini berbagai layanan digital juga terus kita dorong," ujarnya.
Keempat yaitu permodalan. Hal ini menyebabkan ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perbankan syariah masih terbatas.
Meski begitu, melalui merger atau penggabungan usaha tiga bank pelat merah yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk diyakini akan mendongkrak penetrasi perbankan syariah di Indonesia.
"Ini alasan dari bagaimana pemerintah bergerak untuk mendorong merger dari bank syariah anak BUMN. Sehingga secara permodalan lebih kuat, secara jaringan lebih besar," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siap-Siap, OJK Sebut 20 BPR Bakal Ditutup Sepanjang Tahun 2024
Secara keseluruhan, pertumbuhan BPR di Indonesia masih bagus. Namun masih terdapat beberapa BPR yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaOJK Perintahkan Perbankan Blokir 4.000 Rekening Terkait Judi Online
Apabila ditemukan adanya pergerakan yang tidak wajar ataupun mencurigakan, maka bank wajib melaporkan ke PPATK.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIzin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS
Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca Selengkapnya