BI: Penyaluran Kredit Bank Syariah ke UMKM Masih Stagnan
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung membeberkan penyaluran pendanaan atau kredit perbankan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih stagnan. Demikian juga dengan kredit dari perbankan syariah untuk UMKM.
"Ini jadi concern kita semua, karena data kami di BI menunjukkan peran sektor keuangan khususnya perbankan terhadap UMKM cenderung masih stagnan," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Senin (21/3).
Juda mengatakan, khusus pembiayaan atau kredit dari perbankan syariah untuk UMKM, porsinya tidak sampai 20 persen dari total pembiayaan dari perbankan syariah. Padahal prinsip-prinsip keuangan syariah sejalan dengan semangat UMKM.
"Demikian halnya dari sisi pembiayaan dan pendanaan syariah dari sisi UMKM, yang saat ini masih berada di level kurang dari 20 persen. Dalam prinsip ekonomi syariah, penopang utama perekonomian adalah di sektor riil," jelasnya.
Untuk mendukung UMKM yang telah berkontribusi besar, pemerintah menargetkan porsi penyaluran kredit UMKM dinaikkan menjadi 30 persen hingga 2024. Namun, menurut Juda, untuk mencapai target itu tidaklah mudah. Sehingga, diperlukan strategi khusus.
"Untuk mencapai target itu tak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan-pertumbuhan alamiah. Sehingga perlu strategi-strategi yang harus kita jalankan mulai dari sekarang," kata Juda.
Perluas Program KUR ke Perbankan Syariah
Anggota Komisi XI DPR, Misbakhun juga menilai penyaluran kredit syariah perlu ditingkatkan. Salah satunya ialah perluasan program kredit usaha rakyat (KUR) ke perbankan syariah.
"Kalau KUR ini diparalelkan jadi KUR syariah, saya yakin ini punya potensi yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi syariah," katanya.
Dia menjabarkan, dalam ekonomi syariah ada sejumlah faktor yang bisa ditelisik lebih dalam. "Karena ekonomi syariah kalau kita bicara adalah ekonomi jadi sebuah ekosistem, ada perbankan syariah, ada pembiayaan syariah, ada ekosistem halal di sana yang merupakan ekosistem yang sangat besar," jelas Misbakhun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaDirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaDikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres Harus Perjelas Program Kredit untuk UMKM Pertanian
Jika isu tersebut tidak diatasi, UMKM pertanian hanya akan menjadi sorotan sesaat pada saat pemilu, namun setelahnya kembali terabaikan.
Baca Selengkapnya