Bank Mandiri Catatkan Aset per Kuartal I 2022 Rp 1.734,1 Triliun
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan, pertumbuhan aset menjadi Rp 1.734,1 triliun di kuartal I-2022. Angka ini tercatat meningkat sebesar 9,47 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, kenaikan aset tersebut diperoleh dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus Rp1.269,0 triliun di Kuartal I-2022. Torehan ini tumbuh 7,42 persen secara yoy.
Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi lewat Livin’ by Mandiri yang meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93 persen menjadi Rp 748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75,0 persen. Jauh di atas rata-rata industri perbankan.
"Realisasi gemilang ini berhasil mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp 1.734,1 triliun," ujar Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/4).
Selain DPK, pertumbuhan aset tersebut juga didorong oleh pertumbuhan kredit mencapai Rp 1.072,9 triliun pada kuartal I-2022. Angka ini secara konsolidasi meningkat sebesar 8,93 persen secara yoy.
Lewat inisiatif tersebut, Bank Mandiri telah mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37 persen. Capaian ini jauh di bawah rata-rata industri.
Kredit Bank Mandiri
Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7 persen secara yoy, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022.
Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif. Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp 292,5 triliun, tumbuh signifikan 10,37 persen secara yoy, terutama didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69 persen yoy dan SME yang tumbuh 10,97 persen yoy
Pencapaian segmen Mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sebesar Rp 10,49 triliun per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2 persen dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun 2022.
Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66 persen per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
"Dengan sejumlah inisiatif tersebut, Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sepanjang kuartal I 2022 sebesar Rp 10 triliun. Atau tumbuh 70 persen secara tahunan," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024
Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaAset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya