Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi Rp2 Triliun untuk Industri Pulp dan Paper
Merdeka.com - PT Bank DKI memimpin kerja sama kredit investasi dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) senilai Rp2 triliun yang melibatkan 12 Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, penyaluran kredit sindikasi tersebut ditujukan untuk refinancing yang terletak di pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Jalan Raya Minas-Perawang Km26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
"Dalam sindikasi kredit tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai 'Mandated Lead Arranger', sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow dan kreditur," kata Firdi di Jakarta, Senin (15/11).
Fidri menuturkan, penyaluran kredit sindikasi tersebut didasarkan pertimbangan bahwa industri pulp & paper masih sangat prospektif lantaran Indonesia memiliki keunggulan komparatif produktivitas bahan baku.
Hal itu menjadikan Indonesia salah satu negara yang menjadi sumber bahan baku terbesar dengan produksi pulp menempati peringkat ke-8 dunia dan peringkat ke-6 pada industri kertas.
BPD seluruh Indonesia yang terlibat investasi sindikasi, yakni Bank Sumut, Bank Jatim, Bank Nagari, Bank Sumsel Babel, Bank Maluku Malut, Bank Papua, Bank Kalteng, Bank Sulselbar, Bank Kalsel, Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo.
Adapun penandatanganan perjanjian kredit Sindikasi BPD Seluruh Indonesia tersebut disaksikan oleh Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy, Direktur Keuangan Bank DKI Romy Wijayanto, Direktur Keuangan IKPP Kurniawan Yuwono serta perwakilan direksi setiap BPD.
Secara rinci, Firdi mengungkapkan, penyaluran kredit sindikasi senilai total Rp2 triliun dan Bank DKI turut menyalurkan dengan porsi senilai Rp500 miliar.
Adapun BPD lain yang turut berpartisipasi adalah Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing Rp270 miliar, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp175 miliar, Bank Maluku Malut Rp110 miliar, Bank Papua Rp95 miliar, Bank Kalteng, Bank Sulselbar dan Bank Kalsel masing-masing Rp85 miliar serta Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo sebesar Rp50 miliar dengan total partisipasi sebesar Rp2 triliun.
Porsi Penyaluran 2020
Sebelumnya, Bank DKI telah berpartisipasi dalam penyaluran kredit kepada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk baik secara bilateral ataupun sindikasi termasuk di antaranya Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Power Plant senilai Rp1,4 triliun pada 2018.
Kemudian Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Mesin Pulp Making 8 sebesar Rp1,75 triliun dengan porsi penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp600 miliar pada 2020 dengan kategori kolektibilitas lancar.
"Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini," kata Fidri.
Selain pemberian kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga mengakselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM dengan pertumbuhan sebesar 28 persen secara year on year (YOY) dengan portfolio Rp 1,30 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp 1,68 triliun pada Oktober 2021.
Berdasarkan perhitungan, jumlah pemberian kredit Bank DKI hingga Oktober 2021 mencapai Rp36,5 triliun.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank DKI Sumbang Dividen Rp326 Miliar, Jadi Terbesar di Provinsi Jakarta
Sebagai informasi, tahun ini Bank DKI berusia 63 tahun yang tepat jatuh pada tanggal 11 April.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaIstri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya