Pakar hukum teknologi Gunadarma minta masyarakat tak percaya berita
Merdeka.com - Pakar hukum teknologi informasi dari Universitas Gunadarma Edmon Makarim mengatakan bahwa saat ini banyak fenomena aplikasi seperti WhatsApp digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan berita hoax. Untuk itu Edmon meminta masyarakat tak percaya hoax.
"Saya mengkhawatirkan sekarang WhatsApp grup ada yang mengirim berita tapi dalam kontennya dirubah atau disisipi lagi bukan hasil dari media yang bersangkutan," kata Edmon dalam seminar "Indonesia dan ancaman siber yang merajalela" di Universitas Gunadarma, TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (10/6) kemarin.
Untuk itu, kata Edmon untuk para pengguna aplikasi tersebut harus lebih mencermati dan berhati-hati terkait konten-konten berita yang sudah tersebar di media sosial.
"Kita harus hati-hati tindakan forward, juga harus memahaminya dan kita juga harus mengecek kebenarannya," ucap dia.
Sementara itu, Dosen dan Peneliti Program Doktor Psikologi Universitas Gunadarma Matrissya Herminta menyampaikan, bahwa salah satu survei pada tahun 2015 pengguna internet yang banyak mengakses jejaring sosial sebanyak 72,3 persen. Kemudian sebanyak 84,3 persen responden menggunakan telepon pintar dalam mengakses internet.
"Dari total populasi ini merupakan sesuatu fenomena kita membawa handphone dalam hal ini smartphone untuk mengakses internet jadi akan lebih mudah, dan banyak lagi fenomena-fenomena yang terjadi terkait perubahan sosial ini," ungkapnya.
Untuk itu, dikatakan Matrissya, pengguna internet saat ini di Indonesia dengan kisaran umur 18 sampai 25 tahun. Sebab di era digital ini cenderung dengan anak-anak muda.
"Ini faktor generasi yang sangat tinggi karena di era digital, pengguna sosial media yang masih duduk sekolah SMP dan lingkungan juga terpengaruh," sebutnya.
Matrissya juga mengungkapkan perubahan pengguna internet dan smartphone kala Ransomware Wanacry merebak beberapa waktu lalu. Menurutnya, isu yang cukup membuat chaos membuat pengguna windows beralih ke Apple.
"Dengan dampak psikologi seperti Ransomware Wanacry yang berdampak pada masyarakat, mereka berpikir untuk meninggalkan windows dan beralih ke Apple," tuturnya.
Adapun dampak psikologi lainnya seperti masyarakat yang penasaran untuk mencoba-coba cara menjadi seorang hacker. "Hacker itu sifatnya penasaran, dan ingin mencoba-coba untuk menjadi hacker. Nah dalam penasaran itu kadang mereka timbul niat untuk jadi hacker, dan ada juga yang bales dendam seperti dia pernah du bullyng," katanya.
Matrissya pun menyarankan, banyaknya kejahatan siber agar tidak mengumbar data atau informasi yang sifatnya pribadi. Sebab, kejahatan terjadi kebanyakan disebabkan oleh disebarnya informasi pribadi korbannya sendiri.
"Informasi pribadi harus lebih hati-hati di media sosial, yang paling gampang membuat profil diri di Facebook, dan memilih teman juga harus pilih-pilih," sebutnya.
(mdk/ibs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaDaftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp
Dalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo
Berikut adalah deretan teknologi terbaru yang cocok dibawa ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaBawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Jemput Prabowo
Nana Sudjana menyambut rombongan Prabowo dan tim kampanyenya terlihat dari foto yang beredar melalui aplikasi WhatsApp grup.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaGara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya
Kemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca SelengkapnyaCara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya
Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca Selengkapnya