Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah kakak RA Kartini mampu sembuhkan penyakit keras dengan tangan

Kisah kakak RA Kartini mampu sembuhkan penyakit keras dengan tangan foto RA Kartini. ©2013 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Tak hanya dikenal sebagai orang yang paling jenius, pejuang pendidikan yang satu ini juga memiliki kemampuan istimewa yang tak disadarinya. Beliau mampu menyembuhkan penyakit keras hanya dengan menyentuh dahi sang pasien. Penasaran siapakah sosok tersebut?

Beliau adalah kakak dari Raden Adjeng Kartini yang bernama Raden Mas Panji Sosrokartono. Putera dari R.M. Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara ini lahir di Mayong pada hari Rabu Pahing tanggal 10 April 1877 M.

Pada tahun 1919 saat didirikan Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations) atas prakarsa Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson, RMP Sosrokartono, mampu menjabat sebagai Kepala penerjemah untuk semua bahasa yang digunakan di Liga Bangsa-Bangsa serta berhasil menyisihkan poliglot-poliglot dari Eropa dan Amerika. Jabatan tersebut diembannya sampai dengan tahun 1921, saat Liga Bangsa-Bangsa kemudian berubah nama menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization).

Tak hanya itu saja, pada tahun 1919 RMP Sosrokartono juga diangkat menjadi Atase Kebudayaan di Kedutaan Besar Perancis di Belanda. Saat itu beliau mendengar kabar buruk tentang anak berumur lebih kurang 12 tahun yang sakit keras. Anak dari kenalannya tersebut sudah diobati oleh beberapa dokter namun tak kunjung sembuh.

Memiliki hati yang mulia, Sosrokartono akhirnya menjenguk anak yang sedang sakit keras itu. Di luar dugaan, terjadi sebuah keajaiban saat Sosrokartono meletakkan tangannya di atas dahi anak itu. Tiba-tiba anak kenalannya itu berangsur-angsur membaik dengan hitungan detik dan hari itu juga ia sembuh.

Dokter-dokter yang telah gagal menyembuhkan penyakit anak itu dibuat terheran-heran dengan kejadian aneh tersebut. Hingga akhirnya ada seorang ahli Psychiatrie dan Hypnose yang menjelaskan bahwa sebenarnya Sosrokartono mempunyai daya pesoonalijke magneetisme yang sangat besar namun sama sekali tak disadarinya.

Mendengar penjelasan dari ahli Psychiatrie dan Hypnose tersebut, akhirnya beliau merenung dan memutuskan untuk berhenti bekerja di Jenewa. Kakak Kartini itu pergi ke Paris untuk belajar ilmu Psychometrie dan Psychotecniek di sebuah universitas. Sayangnya sebagai lulusan Bahasa dan Sastra, beliau hanya diterima sebagai toehoorder. Alasan utamanya karena Perguruan Tinggi tersebut hanya menerima mahasiswa-mahasiswa lulusan medisch dokter saja untuk menimba ilmu di sana.

Tentu saja hal ini membuat Sosrokartono merasa kecewa karena harapannya untuk belajar harus pupus di tengah jalan. Ketika sedang dirundung kecewa itulah, beliau akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke Tanah Air di tahun 1925 hingga akhirnya menetap di kota Bandung. Usai membaca kisah Sosrokartono di atas, tak heran jika beliau menyandang gelar sebagai orang paling jenius, kamu juga sependapat?

(mdk/iwe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Kata-kata RA Kartini tentang Pendidikan, Inspiratif dan Penuh Makna Mendalam

30 Kata-kata RA Kartini tentang Pendidikan, Inspiratif dan Penuh Makna Mendalam

Raden Adjeng Kartini berjuang untuk memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker

Nasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker

Di usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.

Baca Selengkapnya
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak

Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak

Kanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.

Baca Selengkapnya
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak

Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak

Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Kesenggol Polisi Waktu Sekolah, Cerita Prajurit TNI AD Asal Aceh Ini Ingin Jadi Tentara, Sang Komandan 'Berkelahi Ya'

Gara-gara Kesenggol Polisi Waktu Sekolah, Cerita Prajurit TNI AD Asal Aceh Ini Ingin Jadi Tentara, Sang Komandan 'Berkelahi Ya'

Cukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.

Baca Selengkapnya