Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ki Hajar Dewantara mampu prediksi kelemahan pendidikan era modern

Ki Hajar Dewantara mampu prediksi kelemahan pendidikan era modern Siswa SD menggambar Ki Hajar Dewantara. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bicara tentang pendidikan di Indonesia tentu tak lepas dari pengaruh besar Ki Hajar Dewantara. Beliau salah satu tokoh bangsa yang memberi andil besar dalam perkembangan pendidikan di Indonesia bahkan hingga saat ini.

Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara seakan bisa membaca tantangan pendidikan di era modern. Kelemahan demi kelemahan yang terjadi di dunia pendidikan bisa diprediksi dengan baik, terutama yang berhubungan dengan ujian beberapa materi pelajaran.

Dalam buku 60 tahun Tamansiswa, 1922-1982 Ki Hajar Dewantara menilai kelemahan para pemuda dan anak-anak dalam belajar adalah karena adanya tuntutan besar pada ujian yang harus dijalani. Hal ini dapat menyebabkan suasana belajar menjadi kurang tenteram dan kondusif.

"Anak-anak dan pemuda-pemuda kita sukar dapat belajar dengan tentram, karena dikejar-kejar oleh ujian-ujian yang sangat keras dalam tuntutan-tuntutannya," ujar Ki Hajar Dewantara dalam buku 60 tahun Tamansiswa, 1922-1982 tersebut.

Lebih lanjut Ki Hajar Dewantara juga menilai bahwa belajar tidak lagi dilihat sebagai kebutuhan jiwa untuk dapat berkembang menjadi individu yang lebih baik. Patokan nilai dan ranking tinggi menjadi tujuan belajar yang telah bergeser serta cenderung mengekang para murid. Prestasi tidak lagi dilihat sebagai hal yang dibutuhkan melainkan hanya sebatas status.

Di era modern, ujian masih menjadi standardisasi penting untuk kelulusan para siswa. Meski sempat ada pro dan kontra, faktanya ujian nasional tetap diadakan atas keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sistem pengawasan dari pemerintah memberi andil pada wajah pendidikan Indonesia yang sebelumnya sempat ternoda dengan adanya kasus ujian nasional yang carut marut.

"Mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup kejiwaannya; sebaliknya, mereka belajar untuk dapat nilai-nilai yang tinggi dalam school raportnya atau untuk dapat ijazah," tutur Ki Hajar.

Berkaca dari pernyataan Ki Hajar Dewantara di masa lalu, hingga kini ujian memang seakan masih menjadi momok terbesar murid sekolah. Perbaikan sistem pendidikan dari pemerintah diperlukan agar ke depannya Indonesia mampu menuju ke arah perubahan kualitas pendidikan yang lebih baik.

(mdk/iwe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan

Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan

Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.

Baca Selengkapnya
Gandeng Universitas, Ganjar Tawarkan Modernisasi Pertanian untuk Tarik Minat Petani Milenial

Gandeng Universitas, Ganjar Tawarkan Modernisasi Pertanian untuk Tarik Minat Petani Milenial

Sebanyak 1000 petani berdialog dengan Ganjar Pranowo di Desa Cangkrep Lor, Kabupaten Purworejo.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi, Negeri Hilang Kendali Akibat Rebut Kuasa!

VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi, Negeri Hilang Kendali Akibat Rebut Kuasa!

Dewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat

Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat

Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya
Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?

Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?

Putusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi

VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi "Negeri Hilang Kemudi Akibat Rebut Kuasa!"

Dewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini seperti hilang kendali tatanan hukum hancur dan hilang etika bernegara.

Baca Selengkapnya
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya