Merdeka.com - Belasan kepala sekolah yang biasa bertugas di Kabupaten Merauke, Papua dicopot oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merauke. Mereka mangkir bertugas selama bertahun-tahun tanpa memberikan kabar.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merauke Felix Liem Gebze. "Baru dua kepala sekolah yang diberhentikan karena kita sudah lakukan pendekatan, kita imbau berulang kali tetapi tidak mau dengar ya, risiko tanggung sendiri," ujar Felix seperti diberitakan Antara, Selasa (28/2).

Meski dicopot dari jabatannya, lanjut Felix, belasan kepala sekolah tetap bisa mengajar seperti biasa. "Ini untuk memberikan efek jera bagi kepala sekolah yang mangkir dari tugas," tuturnya.

Umumnya, kata dia, kepala sekolah yang diusulkan kepada bupati untuk dicopot dari jabatannya itu, beralasan tidak menjalankan tugas karena tidak ada tempat tinggal atau rumah.

"Permintaan tempat tinggal guru ini tidak bisa kita sulap langsung semua selesai, jadi harus bertahap," ucapnya.

Felix klaim, pihaknya sudah menyediakan 'speedboat' untuk sekolah yang berada di daerah sulit terjangkau melalui dana Otonomi Khusus (Otsus).

"Sehingga kalau ada yang komentar soal biaya transportasi mahal, itu tidaklah benar. Itu hanya alasan untuk membela diri," tandasnya.