Merdeka.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mengumumkan rencana bisnis mid-term untuk tahun fiskal 2023-2025. Rencana bisnis selama 3 tahun ini diumumkan di Tokyo, Jepang, pekan lalu (10/3).

Dikutip dari laman resmi MMC, inti dari rencana bisnis jangka menengah ini adalah meraih pendapatan usaha yang stabil melalui seleksi dan konsentrasi dalam strategi regional perusahaan.

Target strategi tahun fiskal 2025 itu adalah penjualan sebesar 1,1 juta mobil dan pendapatan usaha 220 miliar yen per tahun dengan rasio margin usaha 7 persen.

Kedua, memfokuskan sumber daya manajemen di regional ASEAN/Oceania, sekaligus meningkatkan volume penjualan, pangsa pasar, dan pendapatan.

Bagaimana dari sisi produk?

Dalam paparannya, Presiden dan Chief Executive MMC Takao Kato menyebutkan hingga 2025, strategi produknya adalah pengembangan beragam kendaraan elektrifikasi termasuk HEV, PHEV, dan BEV. Pada periode 3 tahun ke depan ini, model ICE juga masih dikembangkan.

"Hingga 2030, kami akan fokus mengembangkan HEV, PHEV, dan BEV. Kemudian pada 2035 pengembangan utama pada model BEV," demikian pemaparan Kato-san kepada investor.

Kawasan ASEAN/Oceania menjadi fokus bisnis MMC dalam jangka menengah ini. Perusahaan mengincar kenaikan keuntungan di kawasan ini. Sementara kawasan Amerika Selatan, Timur Tengah/Afrika juga diniatkan untuk bertumbuh dengan mengandalkan produk asal ASEAN.

Berikut rencana produk Mitsubishi Motors dalam 5 tahun ke depan:

1. Meluncurkan 16 model termasuk 9 model mobil listrik. Rincian 16 model baru ini adalah:

4 model ICE; MPV, 3-row SUV, PPV, dan pickup
5 model EV; Pickup BEV, 2-row SUV BEV, 2-row SUV HEV, Xpander HEV, MPV HEV
7 model; Kei-Passenger, Delica MINI, XFC Concept, ASX, Colt, dan Alliance BEV (2 model bersama mitra Nissan dan Renault)

2. Dari 16 model itu, sebanyak 12 model termasuk 7 model EV akan dipasarkan di kawasan ASEAN/Oceanian termasuk model XFC Concept dan ASX.

Bila berbicara fokus kawasan ASEAN/Oceania, tentu termasuk Indonesia. Sebab Indonesia merupakan pasar otomtif terbesar di kawasan ini dengan volume sekitar 1 juta unit per tahun.

Mitsubishi Motors tak mau lengah sedikit pun, karena merek otomotif asal Tiongkok dan Korea siap menyalipnya!