Tips Jaga Ban Kendaraan Niaga Lebih Awet ala Hankook
Merdeka.com - Aktivitas perekonomian di kota-kota besar di Indonesia berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume kendaraan, termasuk kendaraan komersial yang sempat menurun akibat pembatasan sosial. Tingginya lalu lintas kendaraan komersial seperti truk, membuat risiko kecelakaan yang mengintai jenis kendaraan ini semakin besar.
Data Aptrindo (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia) menyebutkan, 60-70 persen kecelakaan truk disebabkan faktor manusia (human error), seperti manajemen waktu berkendara yang kurang baik, perilaku pengemudi, dan keterampilan pengemudi. Selain itu, faktor lainnya adalah kondisi kendaraan termasuk kondisi ban, serta faktor eksternal seperti kondisi geometrik jalan yang kurang memadai.
Produsen ban asal Korea Selatan, PT Hankook Tire Sales Indonesia, mengajak pengemudi truk di Indonesia fokus melakukan tindakan preventif kecelakaan, mulai dari diri sendiri dengan menghentikan kebiasaan buruk dalam berkendara. Kebiasaan buruk ini dapat memicu kerusakan kondisi ban dan berdampak pada keselamatan pengendara, kerusakan barang yang diangkut, dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Yoonsoo Shin, Presiden Hankook Tire Sales Indonesia, melihat ada tiga perilaku buruk dalam berkendara yang perlu menjadi perhatian.
Pertama, pengendara truk sering melewati batas kecepatan dan muatan berat beban yang ditentukan. Sebagian pengemudi kendaraan komersial memilih berkendara dengan kecepatan tinggi, yang menyebabkan tidak stabilnya laju kendaraan, sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar truk. Truk yang membawa muatan besar dengan kecepatan tinggi juga berpotensi mengurangi keseimbangan kendaraan yang memicu terjadinya truk terbalik.
"Masalah manajemen waktu berkendara ini tergolong klasik. Sering disepelekan, tapi bisa berdampak fatal. Apabila truk ingin menambah kecepatan dalam batasan yang ada, usahakan untuk menekan pedal dengan halus di gigi rendah, kemudian beralih ke gigi tinggi saat ingin menambah kecepatan. Akselerasi yang cepat dan kuat membuat mesin bekerja lebih keras, sehingga dapat mengkonsumsi bahan bakar berlebih" kata Shin dalam keterangan resminya, Senin (20/7).
Kata Shin, kecepatan tinggi akan mempengaruhi performa ban, karena semakin menghasilkan banyak gesekan dengan aspal dan panas yang sangat tinggi. Paparan panas yang terlalu lama inilah yang akan menghaluskan karet dan melemahkan ban, apalagi bila melebihi batas yang ditentukan.
Untuk menunjang kenyamanan pengemudi kendaraan komersial dalam berkendara secara aman dan nyaman, Hankook Tire menyediakan layanan untuk mengetahui kapasitas ban.
Mulai dari indeks tingkatan beban yang menjadi patokan berat maksimum yang dapat ditopang oleh satu unit ban pada kendaraan dan kecepatan simbol yang menunjukkan kecepatan maksimum bagi berat tertentu yang ditunjuk oleh perusahaan manufaktur dapat didukung oleh ban. Pengetahuan ini sangat bermanfaat bagi para fleet customers untuk menentukan ban yang tepat sesuai kebutuhan usaha mereka.
Informasi ini dapat diakses melalui situs resmi Hankook Tire Indonesia.
“Setiap ban pasti memiliki peringkat kecepatan dan berat maksimum yang tertera di dinding samping ban. Usahakan untuk tidak melebihi kecepatan atau berkendara di dekat batas yang ditetapkan dan tidak membawa muatan melebihi batas yang ada,” ucap Shin.
Masalah Serius ODOL
©2019 Merdeka.com
Persoalan truk yang mengalami kondisi Over Load dan Over Dimension (ODOL) juga menjadi salah satu penyebab terbesar seringnya kecelakaan truk di Indonesia.
Kedua, pengendara truk sering menggunakan persneling netral saat melaju di jalan menurun atau landai. Alih-alih bermaksud mendapat efisiensi bahan bakar, hal ini malah memicu terjadinya proses pengereman yang terlalu kuat (braking skid) atau rem panik, sehingga ban terkunci dan berhenti berputar, yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kecelakaan beruntun.
Untuk mengantisipasi daya cengkram ban terhadap proses pengereman, Hankook Tire juga meluncurkan berbagai produk ban TBR (truck and bus) yang memberikan daya cengkram tinggi dan berkualitas, agar tidak terjadi slip ban. Beberapa produk unggulan ini, antara lain AH30, AM81, dan sebagainya.
Ketiga, kebiasaan berkendara tanpa memperhatikan lubang dan bahaya jalan lainnya. Pengemudi truk ceroboh berkendara di atas lubang dan kerusakan jalan lainnya, yang dapat merusak ban, sistem kemudi, dan sistem suspensi. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari bahaya jalan adalah tetap waspada terhadap lingkungan dengan mengganti jalur atau memperlambat laju kendaraan untuk menghindari kerusakan.
“Kondisi ban jangan sampai terlupakan, khususnya menjaga tekanan angin. Apabila tekanan ban terlalu tinggi, dapat membuat daya cengkram ban terhadap permukaan jalan menjadi berkurang. Sedangkan tekanan ban yang terlalu rendah dapat membuat ban cepat panas dan cepat rusak, serta menyebabkan konsumsi bahan bakar jadi boros. Maka itu, hal penting untuk memilih ban berkualitas dan melakukan perawatan secara berkala,” tambahnya.
Untuk mengatasi problem mengemudi truk ini, Hankook Tire menyediakan program pelatihan pengemudi untuk dapat memaksimalkan pemakaian ban. Materi yang dapat dipelajari antara lain dasar-dasar pengetahuan ban, perawatan ban, pre-check sebelum mengemudi, dan lain-lain. Para pengusaha angkutan truk dan bus yang menjadi pelanggan Hankook Tire dapat mengikutsertakan pengemudi yang bekerja di perusahaannya pada program ini, langsung di workshop atau garasi pelanggan fleet.
Terakhir, untuk membantu pelanggan mendapatkan produk ban yang menunjang keterampilan mengemudi andal, Hankook Tire berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pelanggan kendaraan komersialnya melalui layanan pre-sales dan after-sale yang telah tersedia di seluruh jaringan resmi distributornya di Indonesia.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun sejumlah faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman kereta api.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaDugaan itu didapat berdasarkan hasil pengecekan petugas di lapangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Truk kehilangan kendali dan menabrak delapan kendaraan sehingga menyebabkan 14 orang luka.
Baca SelengkapnyaTerekam akibat kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan nampak ringsek dan berada di sisi-sisi jalan.
Baca SelengkapnyaPara pemotor tersebut tidak layak mendapat santunan karena tidak taat aturan berkendara.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro 1987 menjadi evaluasi perkeretaapian Indonesia.
Baca Selengkapnya