Merdeka.com - Pada Jumat (29/1) lalu, tim Merdeka.com mendapat kesempatan melakukan test drive All New Fortuner yang baru diluncurkan sepekan sebelumnya. Bersama tiga jurnalis lainnya, Merdeka.com kebagian tipe VRZ 2.4 transmisi otomatis 4x2, dengan lokasi test drive Semarang dan Yogyakarta.

Tanpa ragu-ragu, tim kami langsung mengambil posisi pertama sebagai pengemudi. Cukup dengan menekan tombol engine start stop, Fortuner VRZ warna putih langsung menyala. Menariknya, mesin diesel baru yang disematkan di All New Fortuner, 2.4L VNT, nyaris tanpa getaran. Sementara suaranya minim sekali, laksana mesin bensin.

Soal desain, kesan pertama saya desain eksterior All New Fortuner elegan dengan tetap mempertahankan kesan gagah. Ini berkat desain gril besar dan lampu yang memanjang atau pipih tajam. Desain kaca di pilar D terkesan seamless sehingga desain bodi laksana mengalir dari depan hingga ke belakang.

All New Toyota Fortuner ©2016 Merdeka.com/Syakur Usman

Menikmati beberapa spot di kota Semarang, kami mengemudikan All New Fortuner VRZ transmisi otomatis ini dengan menyenangkan. Jika Anda ikut di sani, maka Anda juga akan dengan mudah bermanuver di jalan raya Semarang berkat setirnya yang cukup ringan. Desain setirnya juga mewah dan enak digenggam.

Kawasan perbukitan di Semarang Selatan dengan mudah dijelajahi. Mesin 2.4L VNT bertorsi maksimum 40,8 kgm di rpm 1.600-2.000 lebih dari cukup untuk menaklukkan jalan yang mendaki di kawasan perbukitan Semarang Selatan ini. Sementara kenyamanan di dalam kabin sangat terasa. Selain mesin minim getaran, sistem suspensi jauh lebih empuk dari generasi lawas sehingga mobil lebih stabil dikendalikan.

Di kota Semarang ini, kami mengeksplorasi fitur terbaru Fortuner, yakni Power Back Door dan antijam di seluruh kaca jendela mobil. Cukup dengan menekan tombol di bawah plat krom yang mengilat, pintu belakang akan otomatis membuka. Untuk menutupnya, cukup dengan menekan tombol yang berada di bagian bawah pintu belakang. Simpel dan tidak sulit, terutama untuk pengemudi perempuan. Oya, Anda juga bisa mengatur ketinggian pintu belakang saat membuka, sehingga tidak sulit menekan tombol tutup, terutama jika tinggi badan Anda di bawah rata-rata. Caranya, tekan tombol tutup lebih dari dua detik untuk menyimpan ketinggian pintu yang diinginkan. Fitur ini juga aman kok, karena ketika pintu mendapat halangan saat membuka otomatis, pintu akan otomatis berhenti.

All New Toyota Fortuner ©2016 Merdeka.com/Syakur Usman

Fitur antijam, Anda tidak usah khawatir tangan atau bagian tubuh lain akan terjepit karena akibat fitur power window. Sebab kaca jendela mobil akan otomatis turun jika ada hambatan. Jadi aman kan.

Nah, saat melaju di jalan tol Bawen, hujan cukup deras menyambut rombongan All New Fortuner. Tapi, kami tidak ragu dengan terus memacu mobil yang diproduksi di pabrik Toyota Karawang, Jawa Barat, ini. Apalagi ada fitur Power Mode plus paddle shift, sehingga mobil enak dipacu. Dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer per jam dan kondisi jalan basah, mobil mudah dikendalikan dan stabil –tidak melayang, meski sempat dipacu hingga menembus 180 km di tol Bawen. Kami yakin pula dengan sistem pengeremannya yang menggunakan fitur ventilated disc brake dengan ABS dan EBD, meski rem belakangnya masih menggunakan tromol.

Lepas dari tol Bawen, kami menuju Ketep Pass yang berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Jalan menuju obyek wisata gunung api di Ketep, Magelang, ini cukup kecil untuk ukuran Fortuner. Apalagi waktu itu hujan turun sehingga kondisi jalan basah dan licin dengan pemandangan kabut menuju Ketep Pass. Tapi kondisi jalan yang mendaki dan kadang disertai turunan curam, tak mampu menahan laju kami bersama Fortuner. Torsinya masih cukup besar demi menaklukkan jalan desa ini hingga kami mencapai Ketep Pass. Sayang hujan semakin deras, panaroma puncak Gunung Merapi dan Merbabu pun terhalang awan pekat.

All New Toyota Fortuner ©2016 Merdeka.com/Syakur Usman

Hari kedua

Tes Drive hari kedua, lokasinya lebih menantang, yakni kawasan Taman Nasional Gunung Merapi di Yogyakarta. Di sini, kemampuan off road Fortuner diuji seoptimal mungkin.

Spot pertama adalah Museum Merapi. Jalan yang berbatu khas kawasan gunung api ini kami lewati dengan mudah. Genangan air di beberapa lokasi kami terabas dengan ria. Off road menuju saksi bisu erupsi Gunung Merapi 2010 mampu kami lewati dengan mudah.

Spot berikutnya adalah Batu Alien. Kondisi jalan menuju ke sana lebih parah. Banyak lubang berpasir dan penuh batu besar. Salah perhitungan, mobil bisa terjebak dan akhirnya menyangkut di jalan. Benar saja, beberapa mobil harus maju-mundur supaya bisa keluar dari jebakan ala Gunung Merapi ini.

Pilihan mode pengendaraan, Eco Mode dan Power Mode, menimbulkan sensasi berkendara sendiri di sini. Dengan memilih Power Mode, Trasmisi Manual, dan menggunakan paddle shift, medan off road menuju spot Bunker, juga dapat ditaklukkan. Bermain di transmisi S1, betapa berat pun medan off road menghadang, kami bisa lalui, ya susah payah juga sih.

Namun di dalam kabin, kami cukup nyaman meski mobil naik-turun mengikuti kontur jalan. Badan saya memang bergerak ke kiri-kanan, karena mobil bergoyang hebat. Tapi tetap nyaman karena pantat masih tetap nempel di jok. Artinya, suspensi All New Fortuner yang mengalami pembaruan dengan double wishbone dengan koil spring dan stabilizer di depan dan 4-Link dengan lateral Rod di belakang sukses meredam tantangan medan off road ini.

All New Toyota Fortuner ©2016 Merdeka.com/Syakur Usman

Di dalam kabin, kami sangat terhibur dengan sistem entertainment yang lengkap dengan head unit layar sentuh 8 inci. Komunikasi telepon seluler juga bisa dilakukan sambil berkendara berkat fitur Miracast. dSementara di lingkar kemudi ada switch steering dan MID switch, memudahkan saya menikmati entertainmnet sepenuhnya.

Sport terakhir adalah Kali Kuning. Sport ini berupa sungai kecil dengan beberapa kubangan air besar. Di spot ini, kami mengajak All New Fortuner main air. Ah, Fortuner memang bisa diandalkan di segala medan, off road sekalipun.

(mdk/ega)