Strategi Djony Bunarto, Presdir Baru Astra, Atasi Bisnis Otomotif yang Lesu
Merdeka.com - Raksasa otomotif Indonesia, PT Astra International Tbk, menyiapkan tiga strategi kunci melawan penurunan bisnis kendaraan bermotor selama pandemi Covid-19.
Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International yang baru hasil RUPS Tahunan yang digelar hari ini (16/6), menjelaskan portofolio bisnis Astra saat ini bukan hanya kendaraan bermotor. Sejak 10 tahun terakhit, bisnis perseroan semakin banyak.
Saat ini kontribusi bisnis otomotif berkisar 40-50 persen ke Astra Grup. Di bisnis otomotif, Astra mengelola merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot, serta Honda (sepeda motor).
"Di Mei, penjualan ritel hanya 17 ribu unit. Tapi kami lihat di Juni ada pergerakan cukup baik, naik dari Mei. Semoga dengan transisi PSBB, cepat pulih bisnis kami," ujar Djony saat keterangan pers secara virtual, Selasa (16/6).
Menurutnya, ada tiga strategi kunci untuk mempertahankan kinerja perseroan di tengah penurunan pasar dan daya beli masyarakat akibat pandemi ini. Sejak awal pandemi, kami memastikan beberapa hal.
Pertama, disiplin keuangan seperti merevisi belanja modal atau capital expenditure (capex).
"Ketika bisnis cenderung menurun seperti sekarang, kami melihat kembali prioritas perseroan dan belanja modalnya. Pengeluaran yang tidak perlu, ditekan. Cash flow juga dijaga di Astra Grup," terangnya.
Kedua, kami selalu menjaga bisnis Astra Grup dengan tetap mempertahankan cost leadership. Dan ketiga, perseroan tidak boleh terlena di masa pandemi ini, harus melihat apa pun (bisnis) yang mempunyai potensi secara jangka panjang.
Pada kesempatan itu, Djony enggan memberikan keterangan yang bersifat proyeksi kinerja perseroan seperti penjualan tahun ini.
Laba Bersih 2019 Rp 21,7 Triliun
©2019 Merdeka.com
RUPS Tahunan Astra pada hari ini antara lain menghasilkan keputusan menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2019 sebesar Rp 21,7 trililun.
Rinciannya, Rp 8,6 triliun atau Rp 214 setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai termasuk dividen interim sebesar Rp 57 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 2,3 triliun yang telah dibayarkan pada 30 Oktober 2019. Sehingga sisanya akan dibayarkan pada 10 Juli 2020 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 26 Juni 2020.
Sisa laba bersihnya, Rp 13,04 triliun, dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Dewan Direksi dan Komisaris Terbaru
RUPS tahunan ini juga menerima pengunduran diri Muhamad Chatib Basri dan Akihiro Murakami sebagai Komisaris Independen Perseroan. Serta mengangkat Rahmat Waluyanto dan Apinont Suchewaboripont, sebagai Komisaris Independen untuk menggantikan Muhamad Chatib Basri dan Akihiro Murakami.
Rapat umum pemegang saham juga mengangkat Djony Bunarto Tjondro sebagai Presiden Direktur Perseron menggantikan Prijono Sugiarto, sehingga direksi Astra lengkapnya sebagai berikut:
Presiden Direktur : Djony Bunarto TjondroDirektur : Johannes LomanDirektur : Suparno DjasminDirektur : Chiew Sin CheokDirektur : Gidion HasanDirektur : Henry TanotoDirektur : SantosaDirektur : Gita Tiffani BoerDirektur : FXL Kesuma
Dewan Komisaris Perseroan
Presiden Komisaris : Prijono SugiartoKomisaris Independen : Sri Indrastuti HadiputrantoKomisaris Independen : Rahmat WaluyantoKomisaris Independen : Apinont SuchewaboripontKomisaris : Anthony John Liddell NightingaleKomisaris : Benjamin William KeswickKomisaris : Mark Spencer GreenbergKomisaris : John Raymond WittKomisaris : Stephen Patrick GoreKomisaris : Benjamin Birks
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri
Prabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaHanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaPemerintah Segera Terbitkan Aturan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp10 Juta
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Strategi BYD 'Raja Mobil Listrik' Asal China Masuk Pasar Indonesia 2024
Saat ini, BYD telah menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di dunia
Baca SelengkapnyaYuk Hindari, Lima Faktor Bikin Mobil Anda Jadi Boros Bahan Bakar
Teknologi mobil saat ini sudah semakin canggih, apalagi sekarang sistem pembakarannya sudah menggunakan injeksi yang dikendalikan komputer.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia
Melihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaDaisuke Okamoto Menjadi Presiden Direktur Baru PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors
Para pemegang saham memutuskan Daisuke Okamoto menjadi Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor menggantikan Nobukazu Tanaka
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPeran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia
Merek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya