Selain Vs Argentina, Indonesia Vs Thailand Juga Sengit di Industri Mobil Listrik

Merdeka.com - Julukan Detroit Asia identik dengan Thailand. Ini akibat merek-merek otomotif dunia membangun pabriknya di Negeri Gajah Putih ini pada 1960-an.
Namun, kini posisi Thailand sebagai "Detroit Asia" terancam oleh tetangganya, Indonesia. Terutama saat RI memanfaatkan sumber daya mineralnya untuk peralihan ke kendaraan listrik (EV) dan kendaraan energi baru lainnya
Presiden Joko Widodo telah melobi para pemimpin dunia agar berinvestasi kendaraan listrik, saat menghadiri KTT G7 di Hiroshima, Jepang, pekan lalu.
Jokowi secara agresif mempromosikan Indonesia, sedangkan Thailand sibuk membentuk pemerintahan baru.
Produksi mobil Thailand terus menurun sejak 2013, dengan angka puncak 2,45 juta unit per tahun. Pada 2022, angka tersebut turun 23 persen menjadi 1,88 juta unit, menurut riset MarkLines, dikutip dari Nikkei Asia, baru-baru ini.
Penurunan tersebut dipicu perpindahan produksi ke luar negeri, yangsebagian bersumber dari banjir besar Thailand pada 2010-an.

Sebaliknya, volume produksi di Indonesia meningkat lebih 30 persen, dalam kurun waktu sama. Mencapai 1,47 juta unit pada 2022, mendekati 80 persen produksi Thailand pada tahun tersebut.
Angka ini diperkirakan mencapai 1,6 juta unit pada tahun ini.
Pada segmen mobil penumpang, produksi Indonesia bahkan melebihi produksi Thailand pada tahun 2014. Baru-baru ini telah melampaui Thailand hingga 2 kali lipat.
Indonesia Jor-joran di EV
©2022 Merdeka.com
Industri otomotif Thailand dimulai pada 1960-an, ketika produsen otomotif Jepang seperti Toyota mulai berproduksi. Dan rantai pasokan yang terkonsentrasi di negara tersebut berkembang setelah itu.
Thailand pun menjadi basis ekspor Toyota. Tidak hanya untukAsia Tenggara, tapi juga Australia, Timur Tengah, dan Afrika.
Namun, dengan pergeseran global ke EV, pusat kendaraan bertenaga bensin mulai ditinggalkan.
Dilansir dari Nikkei Asia, salah satu sumber pemerintah Thailand mengatakan proses elektrifikasi dari produsen mobil Jepang terbilang sangat lambat.
Mobil Jepang masih sangat populer di Thailand, tapi antusiasme terhadap EV sangat tinggi. Masuknya merek-merek Jepang yang lamban ke pasar EV, mungkin menghambat industri otomotif negara itu.
Di sisi lain, pergeseran EV global menjadi keuntungan bagi Indonesia yang merupakan pemilik sumber daya nikel terbesar di dunia. Investasi untuk cadangan nikel meningkat pesat di RI, sebagai bahan utama baterai mobil listrik.
Pada April tahun ini, pemerintah mengumumkan Volkswagen sedangmempertimbangkan untuk berinvestasi dalam proyek produksi nikel. Ford Motor juga turut berpartisipasi dalam proyek tersebut.
Baterai EV memiliki berat ratusan kilogram dan umumnya diproduksi di dekat pabrik perakitan kendaraan. Maka itu, menarik pabrik baterai juga akan menarik produksi EV.
Promosi kendaraan listrik di Indonesia terus dilakukan melalui kebijakan pemerintah, seperti pengurangan pajak pertambahan nilai (PPN) pada beberapa kendaraan listrik dari 11 persen menjadi 1 persen, mulai April.
Pemerintah ingin memberikan insentif bagi pabrikan yang merakit model EV di dalam negeri dengan 40 persen komponen dalam negeri.
Hal tersebut direspons positif produsen global. Hyundai (Korea Selatan) dan SAIC-GM-Wuling (China) mulai memproduksi EV di Indonesia pada tahun lalu.
Sementara Tesla dikatakan mendekati kesepakatan awal untuk membangun fasilitas serupa.
LG Energy Solutions Korea Selatan juga sedang membangun pabrik baterai bersama Hyundai Motor. Pabrik ini diharapkan mulai beroperasi pada 2024.
CATL China, pembuat baterai EV terbesar di dunia, juga berencana membangun pabrik baru di Indonesia.
Strategi Industri Otomotif Thailand
©2023 Merdeka.com
Melihat keadaan tersebut, Thailand tidak tinggal diam dan menetapkan target EV: 30 persen atau lebih dari mobil baru yang diproduksi di negara itu pada 2030.
Mereka pun meluncurkan insentif baru pada Februari 2022: subsidi hingga 150.000 baht, setara Rp 64 juta, untuk EV yang diproduksi di Thailand.
Pajak komoditas mobil penumpang EV juga akan diturunkan dari 8 persen menjadi 2 persen. Truk pikap yang populer di Thailand, akan bebas bea.
EV China dengan harga sekitar 1 juta baht akan dapat diskon sekitar 200.000 baht. Plus subsidi dan pengurangan pajak komoditas, menurut Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang.
Dilansir Nikkei Asia, Akshay Prasad dari perusahaan konsultan AS Arthur D. Little mengatakan, dibandingkan dengan negara lain, kebijakan Thailand mempertimbangkan faktor produksi dan penjualan.
Pada September tahun lalu, BYD asal China mengumumkan akan membangun pabrik EV di Provinsi Rayong, Thailand Timur.
Ini kali pertama BYD setuju untuk membangun pabrik EV mobil penumpang di luar China.
Kemudian pada April, Changan Automobile China menyatakan akan investasi 9,8 miliar baht untuk pabrik EV di Thailand. SAIC Motor dan Great Wall Motor juga berencana memproduksi di negeri Gajah Putih ini.
Pemerintah Thailand pun mengumumkan strategi investasi lima tahun mulai tahun ini, termasuk pembebasan pajak selama 10-13 tahun untuk produksi kendaraan sel bahan bakar. Produsen biofuel juga berhak atas keringanan pajak.
Pada Desember, Toyota mengumumkan berkolaborasi dengan Charoen Pokphand Group untuk menggunakan biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak untuk membuat gas hidrogen. Ini potensial dimanfaatkan sebagai kendaraan sel bahan bakar.
Thailand sedang mencoba untuk menjadi yang terdepan dengan memperluas jangkauannya, tidak hanya ke EV, melainkan kendaraan energi baru secara keseluruhan.
Karena itu, persaingan Thailand dengan Indonesia akan semakin memanas dalam beberapa tahun ke depan.
Reporter magang: Vallerie Dominic
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Syarat Pendaftaran AMIN Sudah Lengkap, Cak Imin: Tinggal Daftar 19 Oktober 2023
Cak Imin mengklaim dirinya bersama Anies hanya tinggal menuju ke KPU.
Baca Selengkapnya


Ilmuwan Ini Pastikan Lubang Hitam di Luar Angkasa Berputar
Berikut adalah penjelasan dua ilmuwan yang berhasil mengamati lubang hitam M87.
Baca Selengkapnya


Potret Dian Sastrowardoyo Dalam AI Yearbook Bikin Pangling, Cantik Dipuji Mirip Maudy Ayunda
Dian Sastrowardoyo ikut tren dalam AI Yearbook. Hasilnya benar-benar bikin pangling.
Baca Selengkapnya


10 Potret Kantor Baru Raffi Ahmad yang Keren Abis, Kartu Akses Masuk Ada Emas dan Berliannya
Kantor baru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang direnovasi oleh Irwansyah tak lama lagi akan segera rampung.
Baca Selengkapnya


Kebiasaan 5 Ilmuwan Ini Mulai dari Berjudi hingga Koleksi Batu Bertuah, Berikut Sosoknya
Selain ilmuwan jempolan, sosok ini ternyata punya kebiasaan di luar dugaan banyak orang.
Baca Selengkapnya

Daftar 24 Lokasi Parkir dengan Tarif Tertinggi untuk Mobil Tak Lolos Uji Emisi
Tarif tertinggi atau tarif disinsentif bagi kendaraan roda empat yang tidak lolos atau belum melakukan uji emisi.
Baca Selengkapnya

Raup Cuan 'Street Food' Jelang Senja di Depan Stasiun Sudirman
Geri telah berjualan cendol durian di Jl. Blora Sudirman sejak bulan Maret 2023.
Baca Selengkapnya

Nestapa Warga Kampung Bayam, Dijanjikan Anies Hingga Digusur Heru untuk Pildun U-17
Waktu berjalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara pun menawarkan warga untuk pindah ke rumah susun lain.
Baca Selengkapnya

Viral Potret Terbaru Tembok Raksasa Pembatas Laut dan Daratan di Jakarta Bocor, Warga Waswas
Ada sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.
Baca Selengkapnya

Ada di Tengah Laut Jakarta, Mercusuar Ini Jadi Tanda Pasukan Inggris Bawa 11 Ribu Pasukan
Di sekitar mercusuar inilah 212 tahun lalu pasukan Inggris pertama kali mendarat di Batavia.
Baca Selengkapnya

Geledah Kantor Mentan Syahul Yasin Limpo, KPK Temukan Bukti Elektronik dan Dokumen
Dokumen dan barang bukti elektronik itu diduga kuat berkaitan dengan kasus yang tengah ditangani KPK.
Baca Selengkapnya

MA Kabulkan Uji Materi Peraturan KPU, Eks Koruptor Baru Bisa Nyaleg 5 Tahun Setelah Jalani Pidana
Kedua pasal itu dapat mengeliminir keharusan para terpidana melewati jangka waktu 5 (lima) tahun setelah menjalani pidana penjara untuk bisa nyaleg.
Baca Selengkapnya