PT Pindad Bekerja Sama dengan Korea, Proyek Kendaraan Listrik Nasional Siap Menggetarkan ASEAN
PT Pindad dan KG Mobility Korea sepakat produksi mobil listrik nasional untuk pasar lokal dan Asia Tenggara.

PT Pindad mengambil langkah signifikan untuk memperkuat industri otomotif di tanah air. Perusahaan milik negara yang terkenal dengan produk alat utama sistem pertahanan ini secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan KG Mobility Corp, produsen mobil dari Korea Selatan.
Kerja sama ini akan fokus pada pengembangan kendaraan listrik, termasuk mobil dan bus, untuk pasar nasional. Kesepakatan awal ditandatangani pada tanggal 8 Mei 2025 di markas besar PT Pindad yang terletak di Bandung.
Acara tersebut dihadiri oleh Chairman KG Mobility, Kwak Jea-sun, serta CEO PT Pindad, Sigit Santosa. Penandatanganan ini menandai dimulainya proyek jangka panjang yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia di industri kendaraan listrik. Tidak hanya ditujukan untuk pasar domestik, kendaraan hasil kolaborasi ini juga akan dipasarkan ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Kerja sama antarnegara ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berperan sebagai pasar, tetapi juga sebagai pemain kunci dalam ekosistem otomotif di wilayah regional.
Kesepakatan Strategis Dua Raksasa
Kesepakatan yang ditandatangani dalam bentuk Head of Agreement (HoA) menyatakan bahwa KG Mobility akan memberikan dukungan kepada PT Pindad melalui evaluasi, transfer teknologi, dan pengembangan rekayasa kendaraan. Hal ini menjadi langkah awal untuk mentransfer teknologi otomotif modern dari Korea ke Indonesia.
Inisiatif ini mendukung proyek mobil listrik nasional yang sedang dijalankan oleh PT Pindad, dengan target ambisius mencapai kapasitas produksi hingga 200 ribu unit kendaraan listrik. Angka tersebut tidak hanya mencerminkan keseriusan proyek, tetapi juga menunjukkan potensi untuk menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan industri pendukung di dalam negeri.
PT Pindad, yang sebelumnya lebih dikenal dalam industri pertahanan, kini memperkuat posisinya sebagai pemain baru dalam sektor otomotif nasional. Dengan menjalin kerjasama dengan pihak asing yang memiliki pengalaman global, Pindad memiliki peluang besar untuk membangun kemandirian dalam teknologi transportasi masa depan Indonesia.
Rencana Ekspansi dan Strategi Pasar Asia Tenggara
KG Mobility bukanlah pemain baru di pasar Indonesia. Pada tahun lalu, perusahaan ini berhasil mengekspor 1.060 unit SUV Rexton dalam bentuk knock-down ke Indonesia. Tahun ini, mereka menargetkan untuk meningkatkan jumlah pengiriman menjadi 3.000 unit.
Dengan menjalin kemitraan bersama Pindad, KG Mobility berambisi untuk memperluas distribusi produknya ke pasar-pasar yang sedang berkembang. Indonesia dipandang sebagai pintu masuk yang ideal karena merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan potensi pertumbuhan untuk kendaraan listrik juga sangat menjanjikan.
Dalam sebuah pernyataan, Chairman KG Mobility, Kwak Jea-sun, menegaskan bahwa perusahaannya akan mengoptimalkan strategi pemasaran serta meningkatkan daya saing produk demi memperluas pangsa pasar. Ia menganggap kolaborasi ini sebagai langkah strategis yang akan mempercepat ekspansi global sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan ini.